MEDAN - realitasonline.id | Ketua PPNI Sumut Mahsur Al Hazkiyani mempertanyakan kepada Polres Kota Sibolga terkait perkembangan laporan penganiayaan perawat.
Mahsur Al Hazkiyani, Kamis (26/8/2021), mengatakan pandemi Covid-19 mengakibatkan kematian pada pasien termasuk di Kota Sibolga Provinsi Sumatera Utara. Perawat sebagai garda terdepan dalam penanganan Covid-19 banyak yang bertugas, bukan hanya ruang isolasi dan intensive covid-19 , namun bertugas juga di bagian pemulasaran jenazah Covid-19 termasuk di RSUD FL Tobing Kota sibolga.
Pengabdian dan perjuangan perawat dalam penanganan pandemi covid-19, tidak semua mendapat apresiasi dari masyarakat. Walau sudah bertugas sesuai dengan sumpah profesi perawat.
Namun sebaliknya, penganiayaan fisik juga terjadi di beberapa daerah. Seperti penganiayaan perawat di RS Siloam Palembang dan daerah lain, jelasnya.
Beberapa waktu yang lalu juga terjadi penganiayaan bersama beberapa orang keluarga pasien pada tanggal 6-Agustus 2021 pada salah satu perawat pemulasaran jenazah covid-19 di RSUD FL Tobing Kota Sibolga, sebutnya.
Terkait kasus itu Ketua DPW PPNI Sumatera Utara menindaklanjuti laporan Polisi anggotanya ke Polres Kota Sibolga pada 7 agustus lalu oleh yang dianiaya oleh keluarga jenazah yang terkonfirmasi Covid-19 di RSUDb FL Tobing Kota Sibolga.
Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PPNI Provinsi Sumatera Utara, Mahsur Al Hazkiyani turun langsung ke Kota Sibolga.
Sesampainya di Kota Sibolga, Mahsur Al Hazkiyani langsung berkoordinasi dengan Ketua DPD PPNI Sibolga, Sahat Hutajulu. Terlebih dahulu melakukan rapat kordinas yang diikuti 10 Ketua DPD Ppni Kabupaten/Kota di Sumatera Utara. Mereka hadir ke Sibolga sebagai bentuk dukungan dan motivasi kepada perawat di Sibolga, Kamis (26/8/2021), di RSUD F.L.Tobing Kota Sibolga.