sumut

Berpotensi Jadi Produk Unggulan Daerah, Nawal Ajak Pembatik Desa Pematang Johar Terus Berinovasi

Kamis, 9 September 2021 | 11:23 WIB
Ketua Dekranasda Sumut Nawal Lubis membuka Bimbingan Teknis Produksi Batik bagi Industri Kecil Menengah (IKM) Fashion yang diselenggarakan di Desa Wisata Sawah Pematang Johar, Kecamatan Labuhan Deli, Kabupaten Deli Serdang, Rabu (8/9/2021).

DELI SERDANG - realitasonline.id | Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) Nawal Lubis mengatakan, industri kerajinan berpotensi besar sebagai penggerak  ekonomi dan mendorong tumbuhnya wirausaha baru. Karena itu, perlu terus dikembangkan, sehingga mampu menyerap tenaga kerja yang bisa meningkatkan perekonomian masyarakat.

Hal ini disampaikan Nawal saat menghadiri sekaligus membuka Pelatihan Pembuatan Batik Bagi Industri Kecil Menengah (IKM) Fashion di Saung Besar, Desa Wisata Pematang Johar, Kecamatan Labuhan Deli, Kabupaten Deli Serdang, Rabu (8/9).

“Kabupaten Deli Serdang kaya akan warisan budaya yang bisa dikembangkan menjadi industri budaya. Potensi budaya ini bisa menjadi modal bagi ibu-ibu pengrajin batik untuk menjadi inspirasi dalam pembuatan motif  batik yang akan dihasilkan,” katanya.

Menghadapi era globalisasi, kata Nawal, industri kerajinan perlu terus berinovasi dan memiliki strategi industri dengan membangun jejaring sumber daya lokal yang bisa dimanfaatkan bagi pelaku industri dengan memperkenalkan potensi sumber daya alam dan budaya.

“Pembatik bisa berinovasi menghasilkan batik menggunakan pewarna alami dan ikon daerah, seperti pohon mangrove. Saya yakin pembatik di sini telah banyak menggunakannya,” jelasnya.

Disampaikan juga, Dekranasda Sumut terus berupaya memfasilitasi pengrajin yang ada di Sumut untuk berkembang menjadi lebih kreatif dan inovatif, sehingga mampu memiliki brand dan menghasilkan produk-produk yang disukai pasar.

Nawal berharap, para pengrajin batik bisa memanfaatkan pelatihan ini sehingga menjadi modal untuk meningkatkan kreativitas dalam pembuatan batik. “Ibu-ibu bisa melakukan inovasi dalam pembuatan batik, tidak saja digunakan sebagai pakaian, tetapi ada motif-motif tertentu bisa digunakan untuk tempat tisu, taplak meja, alas piring (Place Made), sehingga hasil batik Sumut akan lebih baik dengan produk lokal lainnya, walau tidak sama, minimal pengguna batik sudah percaya diri memakai produk batik hasil pengrajin Sumut,” ungkapnya.

Halaman:

Tags

Terkini

Gubsu : Bantuan Korban Bencana Harus Tepat Sasaran

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:07 WIB