MERAUKE - Realitasonline.id | Kecintaan Gubernur Sumut (Gubsu) Edy Rahmayadi terhadap olahraga memang tidak terbantahkan. Ketahanan fisik orang nomor satu di Sumut ini juga patut mendapat pujian. Terbukti, ia rela berdiri satu jam penuh mendukung penampilan para pecatur Sumut berlaga di PON Papua, Minggu (10/10) di Hotel Swiss Bell Merauke.
Kehadiran Gubsu Edy Rahmayadi di veneu catur PON XX/Papau mencuri perhatian banyak orang. Didampingi Wakil Ketua III KONI Sumut Kisharyanto Pasaribu, Sekum Chairul Azmi Hutasuhut selaku Ketua Kontingen Klaster Merauke, Wasping Catur H Sofyan Yahya dan official kontingen Sumut Ramli Tarigan, Roberto Sembiring, Ir Fahri Nasution, Gubsu langsung berdiri menyaksikan Sumut melawan Kalteng di nomor beregu catur klasik.
Semula Panpel dan juga para peserta mengira Gubsu hanya hadir sebentar. Sebab Edy Rahmayadi sesungguhnya Minggu siang kemarin baru tiba di Merauke.
Namun dugaan tersebut ternyata salah. Edy Rahmyadi malah tekun dan serius menyaksikan pertandingan di papan empat antara pecatur Sumut Rudi Hartono melawan MI Iwat Suhiwat.
Gubsu sesekali juga berjalan bergeser untuk menyaksikan pertandingan pecatur Sumut lainnya, Zulfikar Panjaitan dan Daniel Lumbantobing yang tampil di papan tiga dan dua.
Pihak Panpel melalui Wasping Catur KONI Sumut Sofyan Yahya sebenarnya menawarkan bahwa pihaknya menyediakan tempat untuk jamuan bagi Gubsu Edy Rahmayadi di ruangan khusus. Namun tawaran tersebut dengan halus ditolak Gubsu. “Gimana? minum kopi?, nanti sajalah itu. Kita lihat dulu catur ini,” ujar Gubsu.
Kehadiran Gubsu ternyata tidak sia-sia. Rudi Hartono tampil lebih bersemangat. Setelah bertanding hampir tiga jam (satu jam terakhir) disaksikan Gubsu, Rudi yang memegang buah hitam berhasil memenangkan pertandingan.
Catur Sumut di PON Papua hanya mengirimkan tiga pecatur, meski sesungguhnya jatah satu tim empat orang. Hal ini membuat tim catur Sumut sudah kehilangan satu poin saat menghadapi lawan—lawannya. (KIM)