Program prioritas ketiga yang perlu disiapkan perguruan tinggi adalah program Competitive Fund yang tahun depan berfokus pada eco green, blue energy dan climate change. Tiga program itu harus bisa dijalankan oleh perguruan tinggi.
Nadiem juga menegaskan pihaknya akan memerangi tiga dosa universitas. “Apa itu? Pertama adalah kekerasan seksual, lalu perundungan dan terakhir intoleransi. Tiga dosa ini akan kita perangi dimulai dari kekerasan seksual,” ujarnya.
Rektor USU Dr Muryanto Amin yang memandu diskusi Menteri Nadiem Makarim pada kesempatan itu mengatakan USU telah menjalankan program MBKM di tahun pertama ia menjabat dengan semaksimal mungkin.
Belum genap setahun dikepemimpinan Dr Muryanto Amin, USU telah menggandeng lima mitra lokal dalam penerapakan program MBKM. “Di antaranya adalah PT POS, PTPN, Bank Sumut dan Pegadaian dan sudah ada puluhan mahasiswa yang saat ini sedang proses magang bersertifkat,” ujarnya.
Rektor menjelaskan, pihaknya juga telah melakukan dekonstruksi kurikulum, menyederhanakan proses administrasi dan tata kelola kelembagaan agar lebih efisien dan adaptif merespons perkembangan zaman.
Dialog Permasalahan
Pada Accra itu, Rektor USU mempersilahkan kepada para peserta yang ingin berdiskusi dan bertanya dengan Mas Menteri Nadiem Makarim. Sejumlah mahasiswa dan dosen dari perguruan tinggi pun mengajukan pertanyaan dan mengemukakan permasalahan yang dialami terkait program MBKM.
Merespons “curhatan” para peserta dialog, Menteri Nadiem Makarim mengaku senang dengan masalah-masalah yang disampaikan. Dengan adanya masalah, maka dipastikan program berjalan dan bergerak.