Kapal Api membayar iklan yang cukup mahal agar produknya dikenal luas bahkan mungkin berani membayar untuk satu slot di Indomaret ataupun Alfamaret.
" Layakkah mereka dapat tempat di pasar modern? kualitas dan kemasannya baik bahkan promosinya jorjoran. Kenapa tidak diadopsi pelaku UMKM kita, ya minimal kualitas hingga kemasannya baik sehingga mampu bersaing, jangan hanya terus meminta bantuan, kalau sudah dibantu ya bisalah kreatif," tegasnya.
Untuk Taput, Satika mengungkapkan produk UMKM sudah masuk Indomaret dan Alfamaret.
" Sejak Juli sudah dikasih satu slot, tapi apakah UMKM tahu untuk mencapai itu apa yang dilakukan Bupati untuk bisa produk kita masuk kesana," ungkapnya.
Satika menyarankan, jika ingin produk UMKM masuk ke pasar modern kemasan dibenahi, cita rasa dijaga.
" Jangan hanya andalkan bantuan UMKM, Pemerintah tugasnya pendampingan terutama saat ini kawasan Danau Toba masuk Destinasi Super Prioritas. Kita harus lihat apa keinginan pasar, memang mahal cost yang dibutuhkan tapi nilai yang akan didapatkan pelaku UMKM cukup tinggi nantinya," ucapnya.
Seputar hak cipta, Satika menambahkan mengambil sample Ulos para pelaku serta stake holder duduk bersama membahasnya.
" Kalau untuk Taput, pelaku kita dampingi pengurusan hak cipta, dan juga kita genjot para kaum milenial ikuti pelatihan Barista, bukan hanya laki-laki, kaum wanita juga ikut disana," katanya. (AS)