sumut

Aksi Demo Warga 4 Desa Geruduk ke Kantor DPRD Langkat

Rabu, 16 Februari 2022 | 22:18 WIB
Puluhan Warga Aksi Demo ke Kantor DPRD Langkat, Selasa16/2. Poto RealitasOnline.id/MA

Menurut keterangan Ralin Sinulingga dan Antoni Ginting, pihaknya berupaya memfasilitasi tuntutan dan kebutuhan warga. Dalam RDP sebelumnya, kita sudah panggil pihak perusahaan yakni General Manager (GM) PT Thong Langkat Energi, Berman Pasaribu.

Dalam RDP kemarin, Selasa (15/2/2022) pihak perusahaan hanya sanggup memberikan ganti rugi lahan pertanian masyarakat sebesar Rp 8 juta per rante.

Sementara warga memberikan permintaan harga di atas Rp10 juta. Memang harga yang diminta warga lebih kompetitif dibanding harga yang ditawarkan PT Thong. Apalagi, sekitar 8 tahun lalu tanah warga ditawar perusahaan PLTA Aek Semonggo di atas Rp 8 juta per rante. Nah, masak iya harga 8 tahun lalu sama dengan harga ganti rugi yang diberikan PT Thong saat ini. Sementara warga minta lahan pertanian dan perkebunan mereka diganti rugi di atas Rp10 juta per rante," ujar Antoni Ginting.

Nah, yang kedua, lanjut Antoni, saat ini warga sudah mengalami kesulitan air bersih. "Karena sumber air bersih untuk kebutuhan utama warga, sudah terendam. Jadi kita berharap, pihak PT.Thong segera membantu menyediakan air bersih untuk warga dan harus segera direalisasikan. Karena kita tahu bahwa air bersih merupakan kebutuhan utama dalam kehidupan. Jadi, kami harap PT.Thong segera menyalurkan air bersih kepada warga dari desa-desa yang terdampak," harap Wakil Ketua DPRD Langkat dari Partai PAN tersebut.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Langkat dari Partai PDI Perjuangan, Ralin Sinulingga, mengatakan, apa yang menjadi tuntutan perwakilan masyarakat yang terdampak atas pembangunan PLTM ini sangat wajar. "Kita terus berupaya bersikap tegas dan membantu untuk memfasilitasi tuntutan warga kepada pihak perusahaan. Karena memang seperti itu lah fakta yang terjadi. Jadi segera mungkin kita akan panggil lagi pihak perusahaan agar tercapai kesepakatan," tandasnya.

Pembangunan proyek PLTM Batu Gajah yang baru beroperasi ini berada di Desa Empus dan Desa Lau Damak, Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat. Namun dampaknya berdampak sampai di 2 desa yang ada di Kecamatan Kutambaru.

Pasalnya, lahan perkebunan sawit warga yang ada di empat desa yakni Desa Kuta Gajah, Ujung Bandar, Lau Damak dan Namotongan sekitar 35 KK yang luasnya mencapai lebih kurang 20 hektar yang ada di sekitar PLTM digenangi air hingga mencapai ketinggian 3 meter sejak dilakukannya uji coba yang dilakukan pihak PT. Thong Langkat Energi pada 1 Desember 2021 lalu.

Sebagaimana diketahui, PLTM Batu Gajah memanfaatkan energi air dari Sungai Wampu sebagai bahan penggerak untuk pembangkit tenaga listrik dengan kapasitas 2x5 MW (Megawatt)

Halaman:

Tags

Terkini

Gubsu : Bantuan Korban Bencana Harus Tepat Sasaran

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:07 WIB