LANGKAT - realitasonline.id | Pemerintah Indonesia selalu mencairkan dan menganggarkan anggaran hibah serta dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) kepada setiap sekolah yang membutuhkan.
Tak jarang pula, ada sekolah yang berani dan nakal melakukan tindak pidana korupsi pada setiap bantuan yang diterimanya.
Berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksaan Keuangan (LHP BPK) Perwakilan Sumut tahun 2020, SMAN 1 Tanjung Pura ternyata ada menerima bantuan 20 unit PC dan 3 unit server.
Sementara, SMKN 1 Stabat ada mendapat bantuan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Dari hasil pemeriksaan BPK ditemukan adanya dugaan indikasi bahwa barang yang diterima tidak dilaporkan dalam SIMDA.
Hal ini jelas membuat kecurigaan bagi pihak BPK, baik dalam segi spesifikasi ataupun lainnya.
Menurut Kepala Sekolah SMAN 1 Tanjung Pura Syafruddin ketika di konfirmasi wartawan beberapa waktu lalu mengatakan bahwa pihak sekolah hanya menerima 20 unit PC dan 1 unit server. Kemudian dibantahnya.Namun belakangan, Syafruddin mengakui benar menerima 20 unit PC dan 3 unit server.
Anehnya, Syafruddin kembali lagi melakukan klarifikasi bahwa bukan 20 unit PC dan 3 unit server. Melainkan, 20 unit PC dan 1 unit server. Kegugupan Syafruddin jelas bakal menjadi tanda tanya.