MEDAN - realitasonline.id | Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Sumatera Utara Nawal Lubis menceritakan kisah suaminya yang pernah jadi pengantar kue. Suaminya, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi mengantar kue buatan ibunya ke toko-toko untuk tambahan penghasilan di keluarga mereka.
Itu dilakukan Edy Rahmayadi sejak duduk di bangku sekolah hingga bertemu dengan Nawal Lubis saat kuliah. Bahkan, dia rela mengantar kue dua kali agar mendapat uang saku untuk mentraktir Nawal saat mereka masih pacaran.
"Dari kecil Pak Edy sudah mengantar kue buatan ibunya, ada klepon, nagasari. Kalau mau ketemu saya saat kami pacaran dia nganternya dua kali," ungkap Nawal, di depan seribuan anak panti asuhan di Royal Sumatera, Jalan Jamin Ginting, Jumat (22/7).
Kisah ini diungkapkan Nawal Lubis untuk memberikan semangat kepada anak-anak dalam menggapai cita-cita. Walau dalam keterbatasan, menurut Nawal, kerja keras akan memberikan hasil yang terbaik.
"Saya sangat tahu bagai mana tekunnya Pak Edy belajar, berjuang. Bahkan setelah lulus Akmil dan dia sekolah lagi dia tidak mengeluarkan uang sepeserpun. Gajinya saja semua saya yang megang, dia mendapat duit karena mengerjakan tugas dari senior dan teman-temannya," ungkap Nawal Lubis.
Ketekunan Edy Rahmayadi tersebut membuahkan hasil, dia orang pertama di angkatannya (leting) meraih pangkat Letnan Jendral. Kemudian berhasil merebut hati rakyat untuk memimpin Sumut.
"Di letting dia yang pertama bintang tiga, dia juara lari, juara nembak, banyak juaranya. Bukan karena dia pintar, tetapi dia pekerja keras, belajar keras, taat beragama. Kemudian dia berhasil menjadi Gubernur Sumut," tambah Nawal.