Dalam melaksanakan program yang dituangkan di RPJMD, kata Syahrul, pencapaian targetnya seorang pemimpin dalam pelaksanaan program tidak boleh 'jama-jama goreng' (pegang sana, pegang sini dan pegang situ, tapi tidak ada yang tuntas dan dapat dinilai secara terukur).
"Jangan hanya program yang bersifat rutinitas dan seremonial atau untuk pencitraan saja tanpa didukung kinerja yang sukses, berhasil dan terukur. Ingat, setiap program harus dapat dinilai secara terukur, yang dikerjakan harus ditujukan meningkatkan kesejahteraan dan menurunkan kemiskinan. Keberhasilan itu, setiap saat akan dinilai rakyat dan secara berkala akan dinilai oleh lembaga negara yang kompeten untuk itu," ungkapnya.
RPJMD itu, tambahnya, panduan bagi seorang kepala daerah dan wakil kepala daerah. Apa yang tertuang di dalamnya, harus dimengerti dan dipahami untuk seterusnya diwujudnyatakan, bukan sibuk pada kegiatan yang tidak substansial untuk mencapai target yang tertuang didalam RPJMD.
Dalam reformasi birokrasi, katanya lagi, penerapan teknologi menjadi hal yang wajib, antara lain melalui program e-Government atau pelayanan berbasis aplikasi, sangat membantu pemerintah meningkatkan efisiensi, efektivitas, transparansi dan akuntabilitas.
Diakhir periode kepemimpinan Syahrul sebagai Bupati Tapsel, telah berhasil menerapkan sistem berbasis digital sebanyak 12 aplikasi dan yang terakhir dalam rangka membantu pelaku UKM dan IKM melauncing e-poken bekerjasama dengan Bank Sumut pada tanggal tanggal 15 Februari 2021 sebagai tindaklanjut penerapan Perbub No.32 tahun 2019 tentang Pemanfaatan Teknologi Informasi Dilingkungan Pemerintah Tapsel
Tokoh masyarakat dikenal tokoh pembangunan Tabagsel ini menambahkan, pembangunan yang muara akhirnya adalah meningkatkan kesejahteraan rakyat, maka setiap pimpinan harus sering turun ke rakyat dan secara berkala melakukan evaluasi program sehingga pada pelaksanaannya tepat guna, tepat sasaran dan tepat waktu.
Diakui Syahrul, menjadikan rakyat sebagai urat nadi kepemimpinannya dan sampai saat ini, meski tidak lagi menjabat Bupati, selalu berupaya dan senantiasa bermanfaat bagi rakyat dan daerah.
Syahrul Pasaribu yang juga Wakil Ketua Wantim Golkar Sumut itu mengatakan, makna yang dapat diambil dalam rangka memperingati hari Pahlawan ke-77 agar setiap pimpinan menerapkan keteladanan, kejujuran atau tidak munafik, kegigihan dan pantang menyerah dalam situasi atau kondisi apapun, agar selalu berbuat untuk rakyat sebagaimana dilakoni pejuang bangsa Indonesia tanggal 10 Nopember 1945 di Kota Surabaya dalam rangka mempertahankan kemerdekaan Bangsa Indonesia.