BALIGE - realitasonline.id | Event Space atau Event Venue F1 Power Boat H2O Danau Toba, ada penampakan beberapa bangunan bernuansa arsitektur modern traditionalism, di Lapangan Sisingamangaraja ke XII Balige, karena bangunan tersebut masih mengandalkan kearifan budaya Lokal.
Di Area Venue tersebut terlihat arsitektur lokal rumah adat Batak Toba, serta fasade bangunan lainnya dengan ornamen-ornamen Rumah Batak Toba. Terlihat Bangunan yang berfungsi sebagai tempat memandang ke Arah Danau Toba berbentuk Rumah Batak Toba, dipadukan dengan Solu dibuat dengan artistik.
Rumah Batak tersebut berjejer di pinggiran Danau Toba, mulai dari Dermaga Mulia Raja sampai dengan Dermaga Sandar Khusus Power Boat. Rumah Pandang tersebut memakai bahan dan struktur modern terbuat dari struktur rangka Baja, serta tiang penyangga dari Baja Cor.
Penggiat Seni dan Pengrajin Rumah Gorga Batak Toba Ali Tampubolon kiranya Arsitektur tradisional nusantara yang memiliki penjajar (juxtaposition) dalam bentuk, bahan bangunan, posisi dan space, kepada Realitas, Senin (20/2/2023 ) menyatakan, phaknya tidak mengabaikan local wisdom yang dimiliki suku Batak. "Dengan mengangkat arsitektur lokal, wajah kota bisa punya jati diri,” ujarnya.
Menurut Ali, bangunan kontemporer seharusnya bisa dirancang dengan memadukan unsur modern dan tradisional (modern traditionalism). Bangunannya tetap modern tetapi ada ciri khas keIndonesiaan.
Misalnya unsur-unsur artistiknya sebagian mengambil dari kekayaan budaya nasional, dipadukan dengan pemakaian teknologi terbaru. Kedepannya Pembangunan Fasilitas Wisata, di Wilayah Toba lebih meningkatkan penekanan unsur Arsitektur lokal sedetail mungkin. (MS)