MADINA - realitasonline.id | Tangga Masjid Agung Nur Ala Nur Aek Godang Panyabungan Madina (Mandailing natal) dijadikan panggung lomba bernyanyi atau bermusik, dalam memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-24 Kabupaten Madina menjadi 'buah bibir' (pembicaraan) warga Pangabungan tidak setuju.
Meski panggung bermusik bernuansa kasidah dan lagu daerah mandailing, komplek Masjid Agung Panyabungan dibuat Pemerintah Madina menjadi lokasi pameran dan pasar malam. Bahkan musik para pedagang suara terompet begitu kencang sangat tidak elok dibunyikan dikawasan masjid.
Bahkan dipameran tersebut terdapat Stand Rumah Hantu, membuat banyak warga net di sosial media Faceboock menjadi tidak lagi suka, akan perayaan ulang tahun kabupaten Madina tersebut. "Mudah-mudahan cepat dapat karma yang mngadakan acara ini ..Tolong amin kan," tulis Ahmad Rusdi
"Saya juga tidak setuju, itu masjid tempat beribadah dan terkait ke-islaman. Bolak do tano ni Madina on da." tambah tulisan komentar M.Sahrin Nasution
"Tanpa kajian panitia HUT Madina" tulis akun Mucthar Omta.
Disamping itu, para pengunjung acara kemeriahan HUT Madina ke-24 yang terletak di halaman pelataran Masjid Agung Nur Ala Nur Aek Godang, banyak yang kembali pulang, karena melihat sudah tidak lagi bernuansa ke Islaman.
"Anak-anak udah tidak suka liat keramaian di komplek masjid. Padahal Madina ini, serambi Makahnya Sumut, berlawanan dengan hati nurani, sudah bercampur baur wanita dan laki tanpa mukhrimnya dilokasi masjid itu," Kata warga panyabungan sambil menuntun anak dan istrinya pulang dari lokasi itu.