sumut

Anggota DPRD Sumut Syamsul Qamar Reses di Desa Sialagundi Sipirok Tapsel, Ini Usulan Warga Petani

Selasa, 20 Juni 2023 | 15:08 WIB
Reses Anggota DPRD Sumut, Syamsul Qamar di Desa Sialagundi, Kecamatan Sipirok Kabupaten Tapsel, Minggu (18/6/2023) (Realitasonline.id/ RI)

Tapanulis Selatan - Realitasonline.id | Warga petani Desa Sialagundi Kecamatan Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) sangat menginginkan lahan pertanian basah khususnya persawahan yang ada di desa bisa ditanami padi sawah dengan pola tanam minimal 2 kali setahun (IP2).

Tentunya, keinginan itu harus didukung dengan sarana irigasi pengairan yang memadai agar petani sawah bisa meningkatkan hasil produksi.

"Masyarakat di sini umumnya petani, yang sebagian besar lahan persawahannya hanya bisa ditanam sekali setahun, akibat keterbatasan sumber air dan irigasi," kata Boru Sitompul, warga Sialagundi, Minggu (18/6/2023).

Baca Juga: Tim PKK Pemprov Sumut Monitoring ke Padangsidimpuan, Wali Kota Irsan Berharap Desa-desanya Menang Lomba UP2K

"Mohonlah pembangunan sarana irigasi untuk ketersediaan air sawah, menjadi perhatian," imbuhnya memberi usulan pada saat reses Anggota DPRD Sumut H Syamsul Qamar, di Desa Sialagundi Kecamatan Sipirok Kabupaten Tapsel.

Kegiatan reses itu juga dihadiri para ulama, tokoh pemuda, tokoh adat seperti Mangaraja Tenggar dan tokoh masyarakat lainnya.

Baca Juga: Pria Paruh Baya Ditemukan Tewas Gantung Diri di Jembatan di Batu Bara, Ada Bekas Cairan Sperma

Menurutnya, hasil pertanian lahan basah merupakan andalan utama, sekitar 90 persen warga disekitarnya.

Sehingga, dengan dicukupinya ketersediaan air sawah, diyakini berdampak pada peningkatan produktivitas pertanian kedepan. Sehingga, petani diwilayah itu semakian maju dan sejahtera kedepannya. 

Sebelumnya saat reses Anggota DPRD Sumut Syamsul Qamar, di hari yang sama, di tempat yang berbeda, yakni di Kelurahan Parausorat, hal serupa juga diutarakan Ripai Pohan, bahwa hasil bumi berupa padi dari sektor pertanian dari lahan basah (sawah) menjadi tulang punggung mata pencaharian, penopang perekonomian warga sekitar.

Baca Juga: Sambut Hari Bhayangkara: Polres Aceh Selatan Gelar Turnamen Futsal

Akan tetapi, pola tanam IP2 belum bisa diterapkan secara maksimal, akibat keterbatasan sarana pendukungnya utamanya irigasi yang dibutuhkan untuk itu.

"Di Saba Rimba (Kelurahan Parausorat), ada irigasi yang butuh sentuhan. Saat ini musim tanam sudah gagal akibat air tak bisa dialirkan. Kami berharap, kondisi ini juga perlu menjadi perhatian," ungkap warga Kelurahan Parausorat, memberi masukan, di acara reses itu. 

Menanggapi berbagai keluhan, harapan atau aspirasi masyarakat di dua tempat itu, Syamsul Qamar yang juga Ketua Fraksi Golkar DPRD Sumut menyebut, semua aspirasi akan dipilah dan dikelompokkan mana yang menjadi kewenangan Pemkab Tapsel dan yang menjadi kewenangan Pemprov Sumut untuk diperjuangkan.

Halaman:

Tags

Terkini

Gubsu : Bantuan Korban Bencana Harus Tepat Sasaran

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:07 WIB