Blangpidie - Realitasonline.id | Memperingati Hari Guru Nasional (HGN), Sabtu (25/11), Koalisi Barisan Guru Bersatu (Kobar-GB) Aceh Barat Daya (Abdya) meminta pemerintah serius memikirkan nasib guru. Pihaknya menilai belum mendapatkan kesejahteraan secara layak.
Menurut Ketua Kobar-GB Abdya, Rusli, guru perlu mendapatkan perhatian serius. Katanya hingga saat ini pihaknya masih menemukan guru kontrak yang menerima honorarium kecil dan dibayar terlambat.
“Satu sisi kita terus memperingati hari guru, namun disisi lain kita terkadang lupa dan tidak fokus terhadap nasib guru baik dari segi pelayanan maupun kesejahteraan,” katanya.
Baca Juga: Diikuti 350 Orang Pemkab Asahan Sosialisasi Budaya Baca dan Literasi
Dia meminta HGN ini menjadi momentum bagi pemerintah Aceh khususnya Abdya untuk serius memperhatikan nasib guru karena masih ada pendidik yang belum merasakan kesejahteraan yang layak selama ini.
Memperingati hari guru setiap tahun tidak hanya sekadar seremonial belaka.
Namun, Rusli mengharapkan agar berdampak positif dibalik hari sakral bagi guru diseluruh Indonesia tersebut.
Baca Juga: Kepdes Khambung Tubung Agara Tampik Tudingan Tidak Transparan Terkait Pengelolaan Dana Desa
“Kami sering menerima keluhan dari guru kontrak, mereka kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah," katanya.
"Terkadang, honorarium yang mereka terima tidak seimbang dengan pengabdian, malah dari 5 bulan mereka bekerja terkadang dibayar cuma 1 bulan saja, itupun kalau ada,” tuturnya.
Baca Juga: Sudah Uji Coba di Aspal, Ini Dia Tampang Turbo E-Hybrid Berkekuatan 650 Hp: Porsche Panamera 2024
Padahal, guru kontrak juga mempunyai kebutuhan terutama bahan bakar minyak untuk ke sekolah, belum lagi kebutuhan yang lain.
Tentu kondisi ini sebenarnya menjadi perhatian serius dari pemerintah untuk memperhatikan kesejahteraan guru. (ZAL)