PWI Sesalkan Sikap Pejabat Aceh Selatan yang Berburuk Sangka kepada Wartawan, Begini Ceritanya

photo author
- Rabu, 22 Januari 2025 | 14:56 WIB
Ketua PWI Provinsi Aceh Nasir Nurdin
Ketua PWI Provinsi Aceh Nasir Nurdin


Realitasonline.id - Banda Aceh | Terkait pemberitaan yang dilansir sejumlah media di Aceh Selatan tentang pembangunan kanopi pada kios Pujasera di Ruang Terbuka Hindah (RTH) Taman Pala, Desa Pasar, Kecamatan Tapaktuan oleh Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan Usaha Kecil Menangan (Disdagperinkop dan UKM) Aceh Selatan ditanggapi oleh Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Aceh.

“Kami perlu menanggapi berita itu karena Kabid Perdagangan Dispagperinkop dan UKM Aceh Selatan, Mahzar yang juga PPTK pada pekerjaan tersebut seperti berburuk sangka kepada wartawan, seolah-olah wartawan bekerja atas dasar like and dislike sehingga mengeluarkan kata-kata kenapa dinas mereka saja yang dikontrol, kan banyak yang lain,” kata Ketua PWI Aceh, Nasir Nurdin kepada media ini Selasa (21/1/2025) menanggapi laporan dari Pengurus PWI Aceh Selatan maupun berita yang sudah tayang di sejumlah media.

Nasir Nurdin menegaskan, pembangunan kanopi Pujasera Taman Pala Tapaktuan menjadi perhatian masyarakat karena ada hal-hal yang dinilai aneh (kejanggalan), seperti besaran anggaran yang mencapai Rp

840 juta namun bangunannya hanya berupa tenda (kanopi) untuk parkir kendaraan roda dua dan roda empat.

Baca Juga: Kakanwil Kemenkumham Aceh Diminta Evaluasi Kinerja Plh Kalapas dan KPLP Gegara Peredaran Narkoba di Lapas Kelas II B Kutacane Kian Marak, Kok Bisa?



“Bangunan (kanopi) itu bukan untuk tempat pengunjung menikmati makanan dan minuman tetapi untuk tempat parkir kendaraan. Seharusnya kan lebih bermanfaat jika dibangun toilet umum yang memadai di sekitar RTH,” kata seorang warga sebagaimana dikutip media.

Namun, anggapan bahwa bangunan itu untuk lokasi parkir dibantah oleh Kabid Perdagangan yang juga PPTK pada proyek tersebut, Mahzar.

“Bangunan kanopi itu untuk melindungi dari panas, bahannya membrane kayak masjid raya, bukan terpal. Sumber dana dari DOKA 2024 (Rp 840 juta), itupun belum dibayar,” kata Mahzar.

 

Baca Juga: Marak Skuter Matik Bingung Pilih yang Mana, Ini Perbandingan Singkat Honda Genio CBS vs Yamaha Fazzio, SImak



Dalam penilaian Ketua PWI Aceh, sampai tahap ini wartawan sudah menjalankan tugasnya secara benar, yaitu menerima laporan dari masyarakat dan mengonfirmasikan kepada pejabat terkait.

Namun, lanjut Nasir yang tidak benar adalah munculnya pertanyaan dari sang pejabat yang terkesan berprasangka buruk kepada wartawan yang menjalankan tugas.

 

 



Untuk diketahui, kata Ketua PWI Aceh, wartawan bekerja secara profesional untuk menjawab keingintahuan publik, apalagi terkait proyek yang menggunakan uang negara.

 

Baca Juga: Ketua DPRK Abi Roni Apresiasi Petani di Abdya, Panen Padi Capai 8,5 Ton per Hektare

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Iin Prasetyo

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Antrean Kendaraan di SPBU di Abdya Berangsur Normal

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:08 WIB
X