Pengungsi Di Kecamatan Peusangan Selatan Kabupaten Bireuen Butuh Obat-Obatan dan Tenaga Medis

photo author
- Selasa, 2 Desember 2025 | 11:40 WIB
Keterangan Foto : Kondisi warga korban banjir yang mengungsi di Meunasah Gampong Tanjong Beuridi, Kecamatan Peusangan Selatan, Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh. (Realitas online.id/RZ)
Keterangan Foto : Kondisi warga korban banjir yang mengungsi di Meunasah Gampong Tanjong Beuridi, Kecamatan Peusangan Selatan, Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh. (Realitas online.id/RZ)

Realitasonline.id-BIREUEN I Pengungsi korban bencana banjir di Kecamatan Peusangan Selatan, Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh saat ini sangat membutuhkan obat-obatan dan tenaga medis.

Demikian disampaikan Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Ranting Peusangan Selatan, Zulkarnaini kepada Realitasonline.id melalui telepon selulernya, Selasa pagi (2/12/2025).

"Saat ini banyak warga yang mengalami gatal-gatal, demam dan sesak nafas," katanya.

Baca Juga: Update Korban Bencana Taput, 33 Meninggal, 2 Jenazah Terakhir Dievakuasi Warga Tapsel

Untuk itu, ia mengharapkan kepada Pemerintah segera mengirimkan obat-obatan dan tenaga medis ke beberapa titik pengungsian di Kecamatan Peusangan Selatan.

"Akses ke Puskesmas masih terputus," ungkapnya.

Selain obat-obatan, lanjut Dai Tanjong --sapaan akrab Zulkarnaini -- susu bayi dan popok paling dibutuhkan, mengingat kondisi masyarakat Peusangan Selatan masih terisolir akibat bencana pekan lalu.

Dai Tanjong juga melaporkan, di Peusangan Selatan enam gampong (desa) masih terisolir, yaitu, Darul Aman, Suwak, Tanjong Beuridi, Blang Mane, Darussalam dan Pulo Harapan.

Baca Juga: 5000 Relawan Diturunkan Pramuka Sumut, Bangun Posko Bantuan Korban Bencana

"Situasi paling parah saat ini Gampong Suwak dan Darul Aman karena belum dapat dijangkau dengan kendaraan," sebutnya.

Menyangkut dengan bahan makanan, menurut Dai saat ini aman. "Kalau kebutuhan beras saat ini aman, sudah ada beras bantuan dari Pemerintah dan masyarakat," katanya.

Terisolirnya masyarakat Peusangan Selatan, kata Dai karena terputus jembatan Ulee Jalan - Darul Aman. "Untuk menyeberang sungai sekarang masyarakat harus menggunakan getek (rakit bambu)," pungkasnya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ayu Kesuma Ningtyas

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Antrean Kendaraan di SPBU di Abdya Berangsur Normal

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:08 WIB

Terpopuler

X