Kutacane - Realitasonline.id | Berbagai kalangan masyarakat menganggap bahwa kepemimpinan Pj Bupati Syakir Aceh Tenggara yang ditunjuk oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) pada tanggal 7 Oktober 2022 menggantikan kepemimpinan Raidin Pinim - Bukhari banyak masalah.
Kepemimpinan Syakir saat ini dianggap gagal dari segala bidang, hal itu diungkapkan aktivis gerakan masyarakat pemburu koruptor (Gempur) Pajri Gegoh Selain. Jum'at (07/04).
Dijelaskannya, Lima bulan lebih kurang kepemimpinan Syakir menjabat sebagai Pj Bupati banyak berbagai persoalan terus bermunculan.
Baca Juga: Tebar Kebaikan, Polsek Bambel Aceh Tenggara Bagikan Takjil kepada Pengguna Jalan Lintas
Di antaranya, persoalan tidak dibayarkannya proyek fisik pada tahun 2022 bernilai puluhan miliar.
Kemudian pada saat ini lambatnya proses lelang proyek pada tahun 2023 dan tidak adanya kebijakan selaku pimpinan daerah yang dimiliki oleh Syakir, sehingga banyak persoalan terjadi dilingkungan pemerintah Aceh Tenggara saat ini.
Baca Juga: Gubernur Edy Rahmayadi Raih Top Pembina Perumda, Tirtanadi Dapat Bintang 5 Top BUMD Award 2023
"Artinya, kita dari lembaga swadaya masyarakat menilai bahwa kepemimpinan Syakir gagal menjalankan roda pemerintahan daerah Aceh Tenggara saat ini," kata Pajri, Jumat (7/42023).
"Untuk itu perlu kiranya kita minta kepada Mendagri untuk segera melakukan evaluasi terhadap kinerja kepala daerah Aceh Tenggara," katanya lagi.
Sambungnya, kalau dipertahankan jabatan Pj Bupati, maka ia yakin berbagai persoalan akan terus bermunculan di Bumi Sepakat Segenap itu.
Baca Juga: Safari Ramadhan Bagian Upaya Pemerintah Desa Melayani Masyarakat
Diterangkannya, seorang pemimpin itu harus paham dengan situasi daerah.
"Ketika sudah paham dengan situasi daerah, maka saya yakin, pemimpin akan mudah untuk menjalankan tugas dan roda pemerintahan yang akan dipimpinannya," pungkas Pajri. (SD/AY)