Banda Aceh - Realitasonline.id I Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke- 8 Tahun 2023 telah dibuka Deputi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan dan Prestasi Olahraga Kemenko PMK, Didik Suhardi, Sabtu malam (4/11/2023).
PKA yang mengangkat tema "Rempah Kan Bumi, Pulihkan Dunia" berlangsung di Taman Ratu Safiatuddin Banda Aceh, 4 sampai 12 November 2023.
Pascadibuka hajatan lima tahunan itu langsung dipadati pengunjung yang datang dari berbagai penjuru daerah. Bukan saja warga Provinsi Aceh, namun acara itu juga didatangi pengunjung dari luar Aceh.
Baca Juga: Bobby Nasution Harapkan Gereja Berperan Berantas Penyalahgunaan Narkoba
Kabupaten/ Kota dalam provinsi di ujung barat Pulau Sumatra itu ikut ambil bagian pada ajang lima tahunan itu. Mereka terlihat telah mempersiapkan berbagai keperluan dan ditampilkan pada even tersebut.
Namun, menurut amatan Realitasonline.id, hal itu sepertinya tidak dilakukan serius oleh panitia Kabupaten Bireuen. Sebab sampai selesai kegiatan seremonial pembukaan, Panitia Pelaksana PKA- 8 kabupaten berjulukan kota juang belum rampung menata anjungannya yang diapit anjungan Kabupaten Pidie dan anjungan Kabupaten Aceh Tamiang.
Seorang pengunjung anjungan sempat berceloteh, dekorasi ruangan Anjungan Bireuen seram seperti "rumah hantu".
Baca Juga: Safari Natal di GBKP Simpang Selayang, Bobby Nasution Pesankan Hal ini
"Di dalam lage rumoh hantu (seperti rumah hantu)," katanya sambil berlalu meninggalkan anjungan Bireuen.
Anjungan Bireuen yang berarsitektur rumah adat (Aceh) dengan konstruksi kayu mulai lapuk belum semuanya dipasang lampu penerangan maupun lampu hias. Tidak lengkapnya lampu di anjungan Bireuen itu dinilai karena pihak panitia provinsi melarang adanya aktivitas pengerjaan anjungan sejak jelang pembukaan PKA.
Selain itu di ruangan lantai dasar anjungan Bireuen juga tidak terlihat barang- barang "istimewa" yang dipamerkan. Hanya di dekat pintu masuk diletakkan sebuah chok ranup (lesung kecil penumbuk pinang dan sirih). Selain itu juga sebuah rampagoe tua (alat menyerupai gunting untuk membelah pinang khas Aceh).
Baca Juga: PMI Sumut dan LIG! Gelar Workshop The Power from Within, Rahmat Shah: Bantu Remaja Kuatkan Diri
Kemudian dipamerkan bibit pohon lada dan pinang, beberapa tandan pinang muda, pinang kering, minyak urut, kue khas Aceh, beberapa barang produksi lokal dan beberapa potong barang peninggalan zaman.
Sedang di dinding ruangan anjungan itu tertempel poster sekilas sejarah Bireuen, poster seniman ( pemain tarian seudati) asal Bireuen seperti Syeh Lah Geunta. Juga poster tentang hasil perkebunan dari empat kecamatan di Kabupaten Bireuen.
Informasi diperoleh Realitasonline.id dari sejumlah sumber mengungkapkan, tidak beresnya anjungan Bireuen karena di kalangan panitia ada yang mengaku-ngaku orang dekat dengan Pj Bupati Bireuen Aulia Sofyan