aceh

Pekan Kebudayaan Aceh ke-8 Dibuka, Pengunjung Sebut Anjungan Bireuen Bagaikan Rumah Hantu?

Senin, 6 November 2023 | 14:44 WIB
Pekan Kebudayaan Aceh ke-8 Dibuka, Pengunjung Sebut Anjungan Bireuen Bagaikan Rumah Hantu?

Banda Aceh - Realitasonline.id | Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-8 Tahun 2023 telah dibuka Deputi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan dan Prestasi Olahraga Kemenko PMK, Didik Suhardi, Sabtu malam (4/11/2023).

PKA yang mengangkat tema "Rempah Kan Bumi, Pulihkan Dunia" berlangsung di Taman Ratu Safiatuddin Banda Aceh, 4 sampai 12 November 2023.

Pascadibuka hajatan lima tahunan itu langsung dipadati pengunjung yang datang dari berbagai penjuru daerah. Bukan saja warga Provinsi Aceh, namun acara itu juga didatangi pengunjung dari luar Aceh.

Kabupaten/ Kota dalam provinsi di ujung barat Pulau Sumatra itu ikut ambil bagian pada ajang lima tahunan itu. Mereka terlihat telah mempersiapkan berbagai keperluan dan ditampilkan pada even tersebut.

Baca Juga: Pertama, Politikus Cantik Partai Nanggroe Aceh Jadi Wakil Ketua DPRK Bireuen

Namun, menurut amatan Realitasonline.id, hal itu sepertinya tidak dilakukan serius oleh panitia Kabupaten Bireuen. Sebab sampai selesai kegiatan seremonial pembukaan, Panitia Pelaksana PKA- 8 kabupaten berjulukan kota juang belum rampung menata anjungannya yang diapit anjungan Kabupaten Pidie dan anjungan Kabupaten Aceh Tamiang.

Seorang pengunjung anjungan sempat berceloteh, dekorasi ruangan Anjungan Bireuen seram seperti "rumah hantu".

"Di dalam lage rumoh hantu (seperti rumah hantu)," katanya sambil berlalu meninggalkan anjungan Bireuen.

Anjungan Bireuen yang berarsitektur rumah adat (Aceh) dengan konstruksi kayu mulai lapuk belum semuanya dipasang lampu penerangan maupun lampu hias.

Baca Juga: Keras! Tanggapi Persoalan MK, Jusuf Kalla Beri Pernyataan Menohok, Gegara Gibran Jadi Cawapres Prabowo?

Tidak lengkapnya lampu di anjungan Bireuen itu dinilai karena pihak panitia provinsi melarang adanya aktivitas pengerjaan anjungan sejak jelang pembukaan PKA.

Selain itu di ruangan lantai dasar anjungan Bireuen juga tidak terlihat barang- barang "istimewa" yang dipamerkan. Hanya di dekat pintu masuk diletakkan sebuah chok ranup (lesung kecil penumbuk pinang dan sirih). Selain itu juga sebuah rampagoe tua (alat menyerupai gunting untuk membelah pinang khas Aceh).

Kemudian dipamerkan bibit pohon lada dan pinang, beberapa tandan pinang muda, pinang kering, minyak urut, kue khas Aceh, beberapa barang produksi lokal dan beberapa potong barang peninggalan zaman.

Baca Juga: Baskami Minta Kepsek Transparan Kelola Dana BOS Cegah Penyelewengan, Pelaku Ditindak Tegas

Halaman:

Tags

Terkini

Antrean Kendaraan di SPBU di Abdya Berangsur Normal

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:08 WIB