Realitasonline.id - Abdya | Lapangan Bola Kaki di Desa Seunelop, Kecamatan Manggeng, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) merupakan stadion kebanggaan bagi pencinta sepakbola pada masa kejayaannya. Namun kini, kondisinya sangat memprihatikan dan terkesan tidak terawat hingga terlihat layaknya bekas "zona perang".
Pemandangan tak sedap itu, terlihat pada dinding beton pagar lapangan yang sudah dipenuhi lubang-lubang besar seperti terkena tembakan rudal maupun proyektil peluru senjata api. Bahkan stadion mini yang menempel di sisi timur lapangan juga terlihat tidak terawat selayaknya tempat untuk menonton pertandingan sepak bola.
"Kita tidak tau persis kenapa bisa terjadi seperti ini. Dulunya, lapangan bola kaki ini menjadi icon kebanggaan bagi pencinta si kulit bundar yang menggelinding di rumput hijau nan datar," kata Budi seorang pemuda yang melintas di areal lapangan tersebut, Minggu (3/8/2025).
Budi masih teringat masa-masa kejayaan lapangan bola kaki itu. Sejak masih duduk di bangku sekolah dasar, ia sering diajak oleh orang tuanya untuk menonton pertandingan mulai dari tingkat desa hingga kabupaten. Bahkan pemain-pemain terbaik sekelas liga dua sempat merasakan bagaimana luas dan datarnya rumput hijau di lapangan tersebut.
"Saat ini, lapangan itu sudah jarang digunakan untuk pertandingan. Paling hanya untuk sekedar latihan-latihan anak-anak desa setempat. Ingin rasanya, kita melihat lagi para pemain-pemain tarkam kembali mengulik si kulit bundar pada lapangan kebanggaan kami ini," singkatnya.
Sementara itu, Camat Manggeng Ridhawiyardi yang dikonfirmasi wartawan mengatakan kalau mengenai lapangan bola kaki Manggeng itu menjadi 'PR' utama yang akan dibenahi dalam masa jabatan yang dipercayainya sebagai Camat di Manggeng.
Baca Juga: Modifikasi Total Mitsubishi Pajero 2018: Proyek White Alpha yang Mewah, Sporty, dan Bertenaga
"Rencananya kita akan ke lokasi dan kita lakukan gotong royong melibatkan muspika untuk pemotongan rumput-rumput liar di lokasi lapangan. Selanjutnya, kita juga usahakan agar lapangan bola itu bisa dibersihkan untuk meningkatkan fungsi lapangan dan mengembalikan kejayaannya," ungkap Ridha.
Disamping itu, lapangan Manggeng yang juga disebut Lapangan Tengku Peukan itu, sebagaimana diketahui merupakan icon kejayaan olahraga sepak bola yang pernah membahana di tanah kelahiran pahlawan Tengku Peukan itu.
"Lapangan bola Teuku Peukan merupakan aset yang harus kita rawat dan kita jaga. Semoga kedepan lapangan ini akan menjadi salah satu aset kabupaten dan mendapatkan perawatan yang lebih baik," tutur Ridha.