Realitasonline.id - Abdya | Yayasan Supremasi Keadilan Aceh (SaKA) mendesak kepolisian di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) agar mengusut dugaan penyelewengan aliran dana di SMK Negeri 1 Abdya.
Ketua SaKA, Miswar di Blangpidie, Rabu (20/8/2025) membenarkan kalau pihaknya telah melakukan investigasi terhadap penyelewengan aliran dana berupa dana BOS dan dana komite yang dilakukan oleh oknum kepala sekolah setempat. Di mana, pihaknya banyak menemukan kejanggalan dalam penggunaan dana BOS.
“Banyak kejanggalan yang kita temukan dalam penggunaan dana BOS, bahkan dana BOS dikelola langsung oleh Kepsek yang dilakukan tanpa transparan penggunaannya,” kata Miswar dalam siaran pers yang diterima wartawan.
Baca Juga: Sindikat Pencurian Motor Beraksi di Padangsidimpuan, Polisi Ringkus Eksekutor dan Penadah
Jika hal ini dibiarkan berlarut-larut, Miswar menakutkan akan ditiru oleh oknum-oknum lainya. Maka kepercayaan masyarakat awam terhadap pendidikan di sekolah-sekolah akan hilang, karena para guru dianggap hanya meminta keuntungan dari siswa.
“Tapi, jika persoalan ini dicegah sejak dini. Kita yakin tidak ada lagi oknum guru atau kepala sekolah yang melakukan pelanggaran terhadap dana di sekolah-sekolah,” ungkapnya.
Miswar juga menduga, bahwa dana bos yang ada di SMK tersebut banyak dipergunakan untuk hal-hal di luar kepentingan siswa dan sekolah setempat. Bahkan, ada informasi kalau setiap siswa di SMK tersebut juga dikutip dana komite sebesar Rp.30 ribu per bulan.
Baca Juga: PBAK UIN Syahada Padangsidimpuan: Mahasiswa Harus Jadi Agen Perubahan dan Penjaga Kamtibmas
“Bayangkan jika siswa berjumlah lebih kurang 800 orang dan rutin menyetor dana komite tiap bulan, maka dana yang terkumpul mencapai Rp.24 juta perbulannya. Lantas uang itu justru tidak jelas peruntukannya," ujar Miswar.
Masih kata Miswar, pengutipan uang komite di SMK Negeri 1 Aceh Barat Daya itu sudah berlangsung sejak lama lebih kurang dua tahun dan hingga saat ini pengutipan itu masih berlangsung.