BIREUEN - Realitasonline | Sumber air yang menganggur hanya 9,81 persen atau 835.457 m3. Sedangkan sumber lainnya yang berpotensi sebagai air baku warga Kabupaten Bireuen belum ditemukan.
Hal itu dikatakan Direktur Perusahaan Air Minum (PDAM) Krueng Peusangan Bireuen, Isfadli Yahya,S.E.,Kamis (31/10)
Dijelaskan,Isfadli Yahya, kapasitas air yang menganggur sebesar 9,81 persen, atau 835.457 m3 sementara jumlah permohonan untuk menjadi pelanggan baru dari pipa PDAM Krueng Peusangan terus bertambah.
"Kita (PDAM Krueng Peusangan) tidak ada sumber air yang berpotensi sebagai sumber air baku,kecuali dibangun WTP (Water Treatment Plant). Namun,butuh anggaran sekitar Rp 50 milyar," ungkap Isfadli.
Untuk itu, Direktur PDAM Krueng Peusangan, mengharapkan kepada masyarakat (Pemerintah Desa) yang ingin menambah jaringan pipa air menggunakan dana desa agar terlebih dahulu berkoordinasi dengan pihak PDAM Krueng Peusangan.
Menurut Isfadli Yahya, jika masyarakat yang melakukan pemasangan pipa baru tanpa terlebih dahulu berkoordinasi dengan pihak pihak perusahaan tersebut maka dikhawatirkan nantinya akan berdampak pada distribusi air untuk pengguna.
"Ketentuan lain, pipa harus kami yang pasang, karena tekhnisnya ada pada kami. Agar pelanggan bisa komplain jika terjadi masalah pada distribusi air, seperti bocor pipa atau air tidak lancar," jelas Isfadli menanggapi konfirmasi Realitasonline sesuai keluhan seorang kades yang keberatan pipa yang dibeli dengan dana desa harus dipasang pihak PDAM tersebut.
Selain itu,Isfadli Yahya juga menyabutkan, pipa yang dibeli dengan dana desa juga harus dihibahkan kepada PDAM."Ini penting agar perusahaan milik Pemkab Bireuen ini dapat mengalokasikan dana pemeliharaan",tegas Isfadli.