Kepada Realitasonline, Isfadli juga merincikan kapasitas produksi air yang dikelola PDAM Krueng Peusangan.Kata dia, kapasitas produksi terpasang sampai dengan Tahun 2018 sebesar 8.514.720 m3, dari jumlah tersebut sebesar 315.360 m3 (3,70 %) tidak dimanfaatkan, dan kapasitas yang dapat dimanfaatkan (kapasitas riil) sebesar 8.199.360 m3 (95,65%).
"Kapasitas terpasang tidak dimanfaatkan disebabkan tidak dioperasikan WTP unit IPA (Instalasi Pengolahan Air) Peusangan, dengan pertimbangan pelayanan pelanggan masih mencukupi dengan produksi IPA Kutablang (interkoneksi)," paparnya.
Dari kapasitas riil sebesar 8.199.360 m3, volume air yang dihasilkan sebesar 7.363.903 m3, sehingga terdapat kapasitas yang masih menganggur sebesar 835.457 m3 (9,81 % ). Kapasitas menganggur ini disebabkan adanya penyesuaian dengan kebutuhan pelanggan.
Upaya PDAM Krueng Peusangan Kabupaten Bireuen untuk meningkatkan utilitas kapasitas produksi, telah melakukan penambahan jumlah pelanggan pada Tahun 2018 sebanyak 2.241 SR.
Sistem distribusi yang digunakan PDAM sampai dengan Tahun 2018 adalah sistem grafitasi penuh. Untuk mendistribusikan air yang telah diolah sampai dengan Tahun 2018, PDAM Krueng Peusangan memiliki panjang pipa distribusi sepanjang 600.906 meter.
Sampai dengan tahun 2018 jumlah reservoir yang ada sebanyak 18 unit dengan kapasitas 4.228 m3 dan tersebar di sebelas lokasi unit pelayanan/lnstalasi Kota Kecamatan (IKK).
PDAM telah melakukan analisis terhadap sistem distribusi/reservoir dan pipa distribusi yang dibutuhkan. Hasil analisis PDAM Krueng Peusangan dengan pertimbangan proyeksi pertumbuhan penduduk, PDAM Krueng Peusangan telah merencanakan kebutuhan sarana pengolahan dan sarana distribusi yaitu penambahan IPA sebanyak 500 L/D, dan penambahan reservoir sebanyak 8.500 M3, juga penambahan jaringan pipa distribusi sepanjang 270.000 meter. (AJ)