BIREUEN - realitasonline.id | Sejumlah masyarakat miskin penerima Bantuan Sosial (Bansos) Usaha Ekonomi Produktif (UEP) Tahun 2020 yang disalurkan melalui Dinas Sosial Kabupaten Bireuen beberapa waktu lalu mengharapkan Bupati Bireuen Dr.H.Muzakkar A Gani, SH MSi mau mendengar permintaan mahasiswa yang disampaikan melalui aksi "turun ke jalan", Selasa (31/8/2921).
"Dari semua permintaan yang disampaikan adik adik mahasiswa yang sangat kami harapkan supaya membuat regulasi atas pengembalian uang Rp.100 juta ke Kas Daerah, sehingga uang yang dikembalikan oleh Kadis Sosial Bireuen itu dapat disalurkan kembali kepada kami masyarakat miskin selaku penerima manfaat."
Kata seorang penerima Bansos UEP Tahun 2020 yang ditanya Realitas,Rabu (1/9/2021).
Warga miskin yang minta tidak dipublikasi namanya di media menyebutkan, mereka sangat berterimakasih kepada adik adik mahasiswa yang masih mau menyuarakan nasib masyarakat miskin.
"Kepada adik adik mahasiswa yang sudah melakukan demo kami ucapkan terimakasih. Sekarang kami juga berharap kepada bapak bupati supaya mau mendengar apa yang disampaikan mahasiswa,"ujar warga miskin lainnya yang ditemui Realitas di tempat terpisah.
Seperti diberitakan media ini sebelumnya, puluhan mahasiswa dari Aliansi Mahasiswa Bireuen mendatangi Kejari Bireuen dan Kantor Bupati Bireuen. Kehadiran mereka di dua instansi pemerintah itu pada Senin (30/8)2021) terkait dengan dihentikan penyelidikan kasus dugaan korupsi Bansos Usaha Ekonomi Produktif (UEP) Tahun 2020 di Dinas Sosial Kabupaten Bireuen oleh Kejari Bireuen.
Pantauan Realitas, para mahasiswa tiba di Kejari Bireuen sekira Pukul 10.20 Wib. Sebelumnya mahasiswa itu sempat berkumpul di Stadion Cot Gapu yang terpaut belasan meter dengan Kantor Kejari Bireuen.
Di Kejari Bireuen yang terletak di lintas nasional Banda Aceh - Medan, Desa Cot Gapu, Kecamatan Kota Juang, Kabupaten Bireuen, mahasiswa membentangkan spanduk dan mengangkat beberapa poster.