BLANGPIDIE - realitasonline.id | Pj Bupati Aceh Barat Daya (Abdya) H Darmansah mengajak sejumlah petani dalam kabupaten setempat untuk melakukan panen secara bertahap agar harga gabah kering panen (GKP) bisa terus melonjak demi keuntungan petani.
“Upaya ini bisa menjadi langkah efektif untuk mendokrak harga gabah di Abdya. Jika panen tidak merata, maka harga gabah akan terus bertahan seperti sekarang ini hingga mencapai di angka Rp 6.000 perkilo. Apalagi, setiap bulannya akan ada padi yang dipanen dalam wilayah Abdya,” kata Darmansah dalam kegiatan tanam perdana di Desa Pisang, Kecamatan Setia, Kabupaten Abdya, Kamis (2/2) siang.
Panen yang berkelanjutan ini juga akan memudahkan alat pertanian (Alsisntan) dalam melakukan proses olah tanah hingga tidak terkesan buru-buru. “Percuma dilakukan dengan tergesa-gesa, namun hasilnya justru akan merusak kualitas panen karena olah tanah yang tidak matang,” tuturnya.
Berkaitan dengan hal itu, Darmansah juga menyebutkan, kalau ada sekian unit Alsintan di Abdya dalam keadaan rusak karena sudah termakan usia. Sehingga proses pematangan lahan sawah menjadi terkendala lantaran penggunaan Alsintan yang tidak merata di seluruh wilayah kecamatan.
“Alsintan yang rusak itu akan kita lelang nanti, bagi yang berminat silahkan ikut lelang dengan harga lumayan terjangkau. Bahkan, kita juga persilahkan BUMdes di desa-desa untuk ikut. Setelah dilelang, kita akan usulkan pengadaan baru lagi,” ungkapnya.
Selain banyaknya Alsintan yang rusak, lanjut Darmansah, sumber air juga menjadi hambatan proses olah lahan di ‘bumoe breuh pade sigupai’ ini. Dari laporan petani, terdapat beberapa saluran irigasi yang sudah rusak. Kemudian, tebalnya sedimen dalam saluran membuat alur air tidak lancar.
“Kita sudah meminta dinas terkait untuk kroscek ke lapangan, agar segera dilakukan penanganan,” lanjutnya dalam kegiatan yang juga turut dihadiri Dandim 0110/Abdya Letkol Inf Roqich Hariadi dan unsur terkait lainnya.