Mendagri Diminta Evaluasi Pj Bupati Agara
KUTACANE – realitasonline.id | Drs Syakir sebagai penjabat (Pj) Bupati Aceh Tenggara (Agara) yang ditunjuk oleh menteri dalam negeri (Mendagri) pada bulan Oktober tahun 2022 yang lalu, agar bisa membawa perubahan baru di pemerintahan Kabupaten Aceh, namun hal itu tidak terlaksana sesuai dengan yang diharapkan, ditunjuknya Drs.Syakir sebagai Pj Bupati mengantikan dengan berakhirnya masa jabatan Raidin Pinim dan Bukhari pada tahun 2022.
Sementara itu ketua (LSM-TIPIKOR) Jupri Yadi R mengungkapkan kepada realitas pada Kamis (02/03), berbagai persoalan kini telah muncul di Aceh Tenggara. seperti tata kelola pemerintahan yang diduga sangat amburadul, seperti, adanya proyek fisik pada tahun 2022 lalu yang belum terbayarkan oleh pemerintah daerah, artinya, Pj Bupati Drs.Syakir tidak mampu memimpin daerah Aceh Tenggara. Kemudian saat ini, terpuruknya ekonomi masyarakat saat ini, tentunya ini tidak terlepas dari tugas beliau sebagai pemimpin daerah.
Sebenarnya, harapan besar pengalihan kepemimpinan menjadi solusi penuntasan segala permasalahan. Namun sangat di Sayangkan, Pj Bupati belum bisa bekerja sesuai yang di inginkan. Malah yang didapati hanyalah pembiaran dan terkesan acuh terhadap permasalahan yang ada di pemerintahan daerah saat ini kata Jupri Yadi R.
Dari dokumen singkat kami, persoalan tersebut hingga saat ini tidak mendapatkan titik temu dan penyelesaian yang secara kongkrit, kami menduga terkesan seperti ada pembiaran dari pj Bupati, celakanya lagi dalam aksi masa kepemimpinan beliau, kami menduga bahwa ada ketidak singkron antara pimpinan dan bawahan, sehingga timbul lah permasalahan tata kelola pemerintahan yang sangat amburadul, Pj Bupati kita ketahui bersama bahwa silaturahmi terhadap masyarakat juga sangat tertutup," Pendopo Bupati seperti gedung tua saja.
"Dari rekam jejak selama 6 bulan memimpin Aceh Tenggara, saya selaku ketua lembaga swadaya masyarakat (Tipikor) memberi rapot merah kepada pejabat Bupati Drs. Syakir dengan nilai 3,5. Kemudian kita meminta Mendagri untuk segera melakukan evaluasi terhadap kinerja kepala daerah Aceh Tenggara saat ini, karena pj Bupati hanya memikirkan karir saja, bukan memikirkan rakyat Aceh Tenggara," jelas Jupri Yadi R. (sd)