Tupperware adalah nama merek terkenal dari peralatan rumah tangga yang terbuat dari plastik, termasuk didalamnya, wadah penyimpanan, wadah penyajian dan beberapa peralatan dapur yang diperkenalkan untuk khalayak umum pada tahun 1946.
Produk Tupperware merupakan hasil karya Earl Silas Tupper, pebisnis asal Amerika Serikat.
Sebelumnya, Tupperware pada awal tahun 2023 ini terancam bangkrut. Menurut Daily Mail, kinerja Tupperware yang buruk menyusul pengajuan yang dikeluarkan oleh perusahaan pada hari Jumat.
Yang memperingatkan adanya keraguan substansial tentang kemampuan perusahaan dalam melanjutkan kelangsungan usahanya.
Perusahaan berusia 77 tahun itu telah berjuang dalam beberapa tahun terakhir untuk mempertahankan citranya dalam menghadapi persaingan baru.
Sementara permintaan untuk produk rumahan terus mengalami penurunan. Tupperware mengatakan, saat ini pihaknya tengah berupaya mencari pembiayaan untuk bertahan dalam bisnis.
Akan tetapi, mereka juga bilang, tidak memiliki cukup uang tunai untuk mendanai operasi jika gagal melakukannya. Tupperware kini sedang meninjau portofolio tenaga kerja dan real estatnya sebagai opsi pemotongan biaya alias efisiensi.
CEO Tupperware Miguel Fernandez mengatakan dalam sebuah pernyataan: "Tupperware telah memulai perjalanan untuk membalikkan operasi kami dan hari ini menandai langkah penting dalam mengatasi posisi modal dan likuiditas kami."
Dia menambahkan, "Perusahaan melakukan segala daya untuk mengurangi dampak peristiwa baru-baru ini, dan kami mengambil tindakan segera untuk mencari pembiayaan tambahan dan menangani posisi keuangan kami."
Tupperware juga berjuang untuk menghindari delisting setelah New York Stock Exchange mengeluarkannya dengan peringatan karena tidak mengajukan laporan tahunan.
Bisnis Massachusetts telah berjuang untuk menarik pembeli yang lebih muda dan meyakinkan konsumen bahwa produknya berkelanjutan.
Namun sejauh ini kabar tersebut tidak terjadi. Di Indonesia, penjualan Tupperware juga tetap eksis.
Merujuk situs Wikipedia, pasar terbesar Tupperware pada tahun 2013 adalah Indonesia, disusul oleh Jerman.
Angka penjualan di Indonesia tahun itu mencapai lebih dari US$ 200 juta dengan 250.000 distributor.
Dengan pangsa pasar yang besar di Indonesia, Tupperware pun terus memacu penjualan dengan beragam strategi marketing.