Setelah pertemuan The Fed minggu lalu meningkatkan harapan bahwa kenaikan suku bunga telah berakhir dan pemangkasan sedang dalam proses.
"Saya pikir yang sama pentingnya adalah pertemuan The Fed yang dovish minggu lalu yang menghilangkan risiko pendaratan keras untuk ekonomi AS dan permintaan minyak mentah ke depan," tambah Sycamore dari IG.
"Belum lagi gambaran teknikal pada minyak mentah mendukung pemulihan ke area US$76/78," katanya, mengacu pada harga WTI.
Baca Juga: Penurunan Harga Komoditas Menekan Kinerja Ekspor Indonesia
Minyak mentah juga didukung oleh melemahnya dolar, tambah analis CMC Markets, Tina Teng, dalam sebuah catatannya.
Lantaran dolar yang lebih lemah membuat minyak dalam mata uang dolar menjadi lebih murah bagi pembeli asing.