Indeks Utama Wall Street Bergerak Bervariasi di Perdagangan Perdana Tahun 2024

photo author
- Rabu, 3 Januari 2024 | 12:16 WIB
Indeks Utama Wall Street Bergerak Bervariasi di Perdagangan Perdana Tahun 2024
Indeks Utama Wall Street Bergerak Bervariasi di Perdagangan Perdana Tahun 2024

realitasonline.id - Pada perdagangan Selasa (2/1/2024) indeks utama Wall Street bergerak bervariasi di perdagangan perdana tahun 2024.

Di pasar spoy S&P 500 dan Nasdaq Composite menutup sesi perdagangan pertama tahun 2024 dengan lebih rendah.

Dikeytahui terbebani oleh jatuhnya saham Apple setelah broker menurunkan peringkat dan penurunan saham-saham teknologi besar lainnya yang dipicu oleh kenaikan imbal hasil US Treasury.

Sementara, Indeks S&P 500 turun 27 poin atau 0,57% menjadi 4,742.83. Nasdaq Composite merosot 245,41 poin atau 1,63% menjadi 14,765.94. Dow Jones Industrial Average naik 25,5 poin atau 0,07% ke 37.715,04.

Sedangkan, ada dua indeks lesu setelah tahun lalu tiga indeks utama Wall Street mencatat kenaikan dua digit.

Penguatan Wall Street tahun 2023 didukung oleh optimisme seputar kecerdasan buatan dan stabilisasi inflasi. S&P 500 pekan lalu ditutup kurang dari 1% dari rekor penutupan tertinggi yang dicapai pada awal tahun 2022.

Tapi, diketahui pasar saham Amerika Serikat (AS) tertekan pada hari Selasa karena imbal hasil Treasury AS naik.

Imbal hasil obligasi acuan 10-tahun berada di atas 4% ke level tertinggi dua minggu sebelum turun sedikit ke 3,94%.

Pergerakan imbal hasil Treasury tersebut mencerminkan ekspektasi investor yang lemah terhadap pemotongan suku bunga AS tahun ini.

Hal ini membebani saham-saham growth stocks seperti saham-saham teknologi yang akan mendapatkan keuntungan dari kondisi suku bunga yang lebih menguntungkan.

Harga saham Apple turun 3,6% setelah Barclays menurunkan peringkat raksasa teknologi itu menjadi underweight. Penurunan peringkat ini didasari melemahnya permintaan iPhone.

Saham-saham megacap lainnya juga melemah, termasuk Nvidia, Meta Platforms dan Microsoft, yang merosot antara 1,4% dan 2,7%.

“Semua orang sangat gembira dengan reli akhir. Tetapi apakah itu berarti kita sudah keluar dari masalah? Saya kira, bahkan jika The Fed menurunkan suku bunganya secara bertahap, kebijakan moneternya masih ketat dan masih mungkin menjadi penghambat aktivitas perekonomian secara keseluruhan,” kata Jason Pride, chief of investment strategy & research Glenmede kepada Reuters.

Risalah pertemuan kebijakan The Fed bulan Desember dan sejumlah data pasar tenaga kerja akan dibahas minggu ini. Para pelaku pasar akan memastikan waktu potensi penurunan suku bunga.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Cut Yuliati

Tags

Rekomendasi

Terkini

Cek Indikasi Kerusakan dan Perawatan Karet Pintu Mobil

Kamis, 27 Februari 2025 | 06:55 WIB

Ungkap Efek Mobil Jarang Digunakan

Jumat, 31 Januari 2025 | 16:28 WIB

Terpopuler

X