realitasonline.id - Pada awal perdagangan Selasa (9/1/2024) pukul 9.24 WIB pagi ini kurs rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di pasar spot.
Pada perdagangan yang berakhir tadi malam, nilai tukar dolar AS tertekan seiring dengan penurunan imbal hasil US Treasury.
Di mana kurs rupiah spot berada di Rp15.513 per dolar AS. Kurs rupiah spot menguat 0,08% dari penutupan perdagangan kemarin di Rp 15.526 per dolar AS.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede memproyeksikan rupiah akan bergerak pada rentang Rp 15.475 per dolar AS-Rp 15.575 per dolar AS pada hari ini.
Baca Juga: Kurs Rupiah Masih Bertengger di Zona Merah Bersandar di Level Rp15.524 Per Dolar AS Siang Ini
"Perdagangan sideways rupiah cenderung disebabkan oleh investor yang menunggu inflasi AS yang akan rilis Kamis mendatang," jelasnya.
Sementara, Research and Development PT Handal Semesta Berjangka Alwy Assegaf memperkirakan tekanan terhadap rupiah masih tetap ada.
Baca Juga: Kurs Rupiah Spot Masih akan Berfluktuasi di Awal Perdagangan Senin (8/1/2024) Pagi Ini
Pasar masih cenderung wait and see atas data inflasi AS yang diperkirakan secara tahunan naik ke 3,2% dari 3,1%.
"Ini tentunya akan membuat kekhawatiran di pasar bahwa suku bunga AS masih tetap tinggi," katanya.
Selain itu FOMC Meeting sebelumnya juga kebijakan restricted masih akan diperlukan sementara waktu. Jadi, jika ada data yang mengindikasikan inflasi AS masih kuat, maka ekspektasi pemangkasan suku bunga the Fed berkurang dan membuat dolar serta yield AS naik.
Dari dalam negeri, hari ini akan ada data consumer confident. Alwy memperkirakan angkanya naik ke 124 dari sebelumnya di 123,6. Data tersebut dapat menjadi sentimen positif untuk rupiah.
Dia memperkirakan kurs rupiah masih akan melemah terbatas dengan kisaran Rp 15.470 per dolar AS-Rp 15.580 per dolar AS pada hari ini.