Kepala Bidang Perkeretaapian dan Pengembangan Dinas Perhubungan Sumut Agustinus Panjaitan juga menyambut baik teknologi inovasi yang dilakukan Grab, karena sangat sesuai dengan upaya pemerintah dalam upaya percepatan penanganan Covid-19.
Dengan menghadapi new normal ke dapan program yang diluncurkan Grab ini diharapkan menjadi motivasi bagi operator online lainnya untuk mengikuti. "Sebelumnya khusus sepeda motor kita melarang untuk mengangkut penumpang. Semoga dengan program ini dapat memberikan perlindungan bagi pengemudi dan penumpang dengan tetap menggunakan masker, baju tangan panjang dan mengunakan hand sanitizer serta tidak boleh bekerja bila tidak sehat," katanya.
Sementara City Manager Grab Medan Valencia dalam penjelasannya mengenai Grab Protect mengatakan bahwa program ini mengedepankan standar keamanan dan kesehatan untuk penumpang yang telah disediakan partisi serta disinfektan.
Untuk pengemudi sendiri setiap harinya harus mengisi formulir kesehatan secara online di aplikasi Grab sebelum melakukan pekerjaan. Manajemen juga menerapkan pembayaran secara online menggunakan aplikasi OVO.
"Kita sangat fokus dengan kesehatan dan keamanan yang diharapkan dapat mengantisipasi penyebaran Covid-19," katanya.
Disampaikan juga, sejak adanya Covid-19, terjadi penurunan penumpang yang cukup signifikan terhadap layanan Grab Car dan Grab Bike akibat adanya kekhawatiran masyarakat soal isu kebersihan, dimana masyarakat cenderung lebih selektif memilih media transportasi, kebersihan dan higienitas menjadi prioritas utama.
Begitu juga kebijakan social distancing yang diterapkan pemerintah berimbas pada penurunan aktivitas sehari-hari masyarakat. “Berangkat dari hal itu, Grab berinovasi dengan memunculkan armada dengan proteksi tambahan berupa partisi separator dengan harapan mampu memberikan perlindungan dan rasa nyaman kepada setiap penumpang,” jelasnya. (AL)