BLANGPIDIE - realitasonline.id|
Harga daging kerbau yang baru dipotong dalam tradisi Meugang menyambut Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriyah di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) menyentuh angka Rp.220 Ribu perkilo.
Kondisi tersebut berbeda dengan nilai jual pada tahun-tahun sebelumnya bahkan pada Meugang Puasa Ramadhan kemaren harga daging berkisar Rp.200 Ribu perkilo. Namun di meugang jelang Lebaran kali inj sedikit naik hingga mencapai Rp.220 ribu perkilo.
Meski demikian, minat warga untuk membeli daging kerbau segar tetap terpenuhi bahkan warga berbondong-bondong kelokasi pemotongan ternak dadakan di sejumlah titik dalam kabupaten setempat. Harga daging seperti hari ini, Minggu (1/5) pagi bisa jadi merupakan harga termahal di Provinsi Aceh bahkan diluar Aceh. Bahkan, meugang-meugang sebelumnya harga daging kerbau segar juga berada di level termahal di Aceh bahkan mungkin skala Nasional.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Abdya sudah menetapkan hari meugang jatuh jelang Idul Fitri pada Minggu (1/5), namun dari hari kemaren (Sabtu) harga daging sudah berkisar hingga 210 ribu-220 ribu perkilo
Mahalnya harga daging itu tidak menjadi hambatan ataupun persoalan bagi masyarakat setempat. Sebab tradisi meugang dalam rangka menyambut lebaran hanya diperingati tiga kali dalam setahun yakni pada saat menyambut puasa, Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha.
"Tradisi yang sudah turun-temurun ini sangat kental dikalangan masyarakat Aceh termasuk Abdya. Jadi harga daging itu tak jadi masalah," kata Erwin warga yang sedang membeli daging di Pasar Tanjung Bunga, Kecamatan Tangan-Tangan.