Menurutnya, harga kerbau yang berukuran sedang dengan bobot 150 kilogram kini dijual mencapai Rp 30 juta hingga Rp 35 juta per ekor.
"Harga ini bukanlah keinginan kami tapi akibat tingginya nilai beli satu ekor kerbau yang mencapai belasan juta bahkan puluhan juta," kata Madi salah satu pedagang daging kerbau di Pasar Blangpidie.
Akan tetapi harga daging itu perlahan juga akan berangsur turun hingga Rp.150 ribu perkilo kalau sudah menjelang siang apalagi sore. "Daging ini kalau masih baru dipotong ya mahal sebab masih segar. Kecuali udah menjelang siang baru mulai turun sedikit," tutur Yasir pedagang lainnya di Pasar Tanjung Bunga, Tangan-Tangan.
Pelaksanaan tradisi meugang kali ini sama dengan pada tahun kemaren. Dimana, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Abdya kembali mengeluarkan himbauan agar tetap mematuhi protokol kesehatan ditengah pandemi Covid-19.
Transaksi jual daging meugang di Abdya sejak dahulunya kerap membuat lapak di tempat tertentu seperti lapangan bahkan pantai sungai menjadi incaran warga untuk membeli daging sebagai bentuk rasa syukur menyambut datangnya hari besar Islam tersebut.
Pada saat itu, bantaran pantai Krueng Beukah, Blangpidie menjadi lokasi paling diburu. Begitu juga dengan Lapangan Bola Kaki Desa Seunulop, Kecamatan Manggeng sudah menjadi tradisi pada saat meugang dikerumuni warga hingga membuat arus lalulintas macet. (R-Zal)