Harga TBS Terus Anjlok Jatuh Diharga Rp1400 PEr Kg Petani Sawit Mulai Resah

photo author
- Sabtu, 6 Mei 2023 | 21:06 WIB
TBS Petani Saat Diangkut ke Dalam Truk oleh pengepul  (Realitasonline/HS)
TBS Petani Saat Diangkut ke Dalam Truk oleh pengepul (Realitasonline/HS)


Asahan - Realitasonline.id | Pasca lebaran Idul Fitri 1444 H, harga Tandan Buah Sawit (TBS) terus anjlok menurun drastis jatuh diharga Rp1400 per kg dari harga sebelum Idul Fitri masih diangka Rp2200 per kg, para petani sawit mulai resah dan kesulitan. 

Salah seorang petani sawit di Kecamatan Setia Janji Kabupaten Asahan lwan, Sabtu (6/5/2023) mengakui bingung dengan terus turunnya harga TBS dan berharap ada kenaikan harga saat jelang Idul Fitri, namun berbanding terbalik justru harga terus turun dan semangkin turun usai Idul Fitri.

"Penurunan harga TBS terlihat sejak pertengahan Mret dan terus menurun hingga April jelang Idul Fitri kemarin lalu. Kita berharap usai Idul Fitri kembali ada peningkatan harga, ternyata harga semangkin turun ini membuat kami petani bingung," ujar Iwan.

Baca Juga: Ponpes Dairi Sumatera Utara Berawal Dari 23 Santri Kini Capai 1000-an Orang

Menurut Iwan dengan harga saat ini ditingkat pengepul (agen lapangan) diangka Rp 1400 perkilonya tidak mencukup bila melihat pengeluaran dimana setiap panen mengeluarkan biaya penurunan buah atau pemanen diangka 250 perkilonya belum ditambah mahalnya harga Pupuk dan perawatan rutin seperti pembersihan rumput dilahan sawit yang setiap tiga bulan sekali dilaksanakan

" Perawatan seperti pemupukan dan lainnya cukup tinggi saat ini hingga dengan harga Rp 1400 perkilonya tidak mencukupi," ujar Iwan

Sementara itu Siregar pengepul (agen lapangan) mengakui hanya bisa menerima TBS petani diangka Rp 1500 hingga Rp 1400 perkilonya karena harga di pabrik Rp Rp 1800 hingga Rp 1700 perkilonya.

Baca Juga: Pertemuan Aktivis JALA 2000 Lahirkan Tokoh Muda Kepemimpinan Era Digital

" Memang ada perbedaan harga sedikit kita melihat kematangan TBS namun hanya mampu menerima TBS petani Rp 1500 Perkilonya keuntungan Rp 300 hingga Rp 200 perkilonya kita ambil melihat kelas TBS dan jarak tempuh pengambilan TBS , ujar pengepul itu .

Siregar mengakui dengan turunnya harga TBS cukup membuat petani kesulitan ini terlihat saat jelang Idul Fitri saat itu " saat jelang Idul Fitri banyak para petani kelimpungan hingga kita sebagai pengepul mengambil inisiatif memberikan pinjaman uang dengan cara memotong hasil TBSnya ternyata usai Idul Fitri harga semangkin menurun ini membuat kami pengepul bingung dimana tidak bisa melakukan pemotongan TBS untuk membayar utang pinjaman petani mengingat harga yang terus merosot," ujar Siregar.

Baca Juga: Dicek Lagi, Waktu Pelaksanaan UTBK-SNBT 2023 Mengalami Perubahan

Hal senada juga dirasakan Heri selaku petani kebun sawit dimana menurutnya Petani seperti dirinya yang memilik lahan sedikit sangat merasakan turunnya harga TBS dimana dengan lahan seluar 2 hektar mengaku setiap dua Minggu mampu menghasilkan TBS sebanyak 800 Kilogram, Maka bila dikalikan Rp 1500 maka berpenghasilan Rp 1.200.000.

" Setiap dua Minggu saya mendapatkan rata rata Rp 1.200.000 namun itu belum dipotong biyaya menurunkan buah atau panen dimana Rp 250 perkilonya lalu perawatan lahan dan pemupukan dimana harga pupuk cukup tinggi maka bisa saya rata ratakan tinggal Rp 500.000 saya terima setiap dua minggunya dan dengan harga kebutuhaan pokok sehari hari yang tinggi ditambah biyaya anak sekolah maka tidak mencukupi," ujar Heri.(HS)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Mery Ismail

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Cek Indikasi Kerusakan dan Perawatan Karet Pintu Mobil

Kamis, 27 Februari 2025 | 06:55 WIB

Ungkap Efek Mobil Jarang Digunakan

Jumat, 31 Januari 2025 | 16:28 WIB
X