"Zakat itu ternyata manfaatnya sangat banyak. Orang sakit di Rumah Sakit ngga bisa bayar, cepet bisa diselesaikan. Anak ngga bisa bayar sekolah, bisa cepet diselesaikan. Mungkin mereka yang belum tercatat di Dinsos bisa dibantu dengan cepat. Bahkan sudah ada yang produktif, ada yang bersertifikasi pelatihan UMKM Dan itu cepat banget. Jadi artinya kita bisa membuat banyak hal dari Zakat ini," tutur Ganjar.
Disebutkan Presiden Joko Widodo dalam sambutannya secara Daring mengatakan, Gerakan Cinta Zakat ini diharapkan mampu mendukung program-program pemerintah. Terutama berkaitan dengan pengentasan kemiskinan. Sehingga, fungsi dari lembaga Zakat bisa dimaksimalkan.
"Saya harapkan Badan Zakat Nasional ini bisa dipergunakan sebaik baiknya untuk membantu saudara-saudara kita yang mengalami kesulitan-kesulitan akibat pandemi Covid dan juga untuk membantu mengentaskan kemiskinan secara menyeluruh di Negara kita," ucap Jokowi.
Sementara itu, Ketua Baznas Jateng KH Ahmad Darodji menambahkan penerimaan Zakat dari ASN Pemprov pada tahun 2020 lalu mencapai nilari Rp 55 Milyar. Nilai tersebut, belum termasuk dari Baznas Kabupaten/Kota di Jawa Tengah yang totalnya sekitar Rp 400 Milyar.
Darodji menjelaskan, dari nilai yang ada 60 persen di antaranya digunakan untuk pengentasan kemiskinan. Baik digunakan untuk bantuan maupun program pelatihan.
"Insyaallah tujuannya memang kita utamakan untuk pengentasn kemiskinan. Jadi kita Zakat ini mengubah Mustahiq penerima, menjadi Muzakih pemberi. Itu tujuan utama kita," tandasnya. (DP/KYD)