BACA JUGA: Kasdam 4/Diponegoro Kunjungi Perkebunan Teh Medini
“Jalan itu merupakan kabupaten, tidak boleh kelompok masyarakat tertentu menguasainya dan melarang orang lain untuk melintas. Ini sama saja dengan mengganggu ketertiban umum sehingga harus ditertibkan,” kata Kapolres.
Dikatakan Kapolres, pihaknya telah melakukan himbauan berkali-kali kepada warga, namun warga tetap tidak mengubris himbauan dan peringatan dari petugas. Ratusan warga, laki-laki dan perempuan yang tergabung dalam organisasi Gempadewa dan Wadon Wadas tetap bertahan menghadang Petugas Polri dan TNI dari Kodim 0708/Purworejo. Lantaran tak digubris warga petugas pun terpaksa membubarkan warga dan membuka akses jalan.
Disebutkan, upaya petugas membubarkan warga mendapat perlawanan dari warga dengan melempari batu ke petugas. Petugas pun terpaksa membalas dengan tembakan gas air mata. Sejumlah orang yang terindikasi sebagai provokator pun diamankan dan dibawa ke Polres Purworejo. Petugas akhirnya berhasil membubarkan aksi warga dan membuka akses jalan.
"Protap penggunaan kekuatan diterapkan sesuai prosedur dan proporsional sampai dengan tahap pembubaran masa, karena sudah mula terjadii aksi-aksi provokasi dan anarkis dengan menyerang petugas. Dengan memukul menggunakan tangan kosong, kayu dan lemparan batu dan mengakhibatkan lima Personil menderita luka," jelas Kapolres.
Petugas telah mengamankan 11 orang yang di duga Provokator dan dalam tahap pemeriksaan kepolisian.
“Setelah kami periksa mereka tidak kenal satu sama lain. Dan itu merupakan orang luar bahkan bukan orang Purworejo yang sengaja akan mengganggu keamanan di Purworejo ini,” ungkap Kapolres
“Anggota kami Ipda Supriyanto mengalami luka di pelipis akibat lemparan batu dari warga dan saat ini sedang mendapatkan perawatan medis. Beberapa personel juga terluka terkena lemparan batu," terang Kapolres. (SA/KYD)
