KLATEN – realitasonline.id | Melonjaknya kasus Covid-19 di Kabupaten Klaten membuat relawan pemulasaraan Jenazah pasien Covid-19 kewalahan. Hal ini lantaran dalam sehari mencapai 27 lokasi pemakaman dengan standar protokol pemulasaraan jenazah pasien Covid-19.
Dengan adanya peningkatan korban meninggal akibat terpapar Covid-19 tersebut, kelompok relawan minta masyarakat tak lagi abai terhadap protokol kesehatan. Protokol kesehatan harus diterapkan secara disiplin dan penuh kesadaran agar korban tidak terus bertambah.
Hal tersebut disampaikan Sasongko Agung Wibowo, koordinator relawan pemulasaraan Jenazah pasien Covid-19 di Kabupaten Klaten. Banyaknya pasien meninggal akibat Covid-19 yang harus dimakamkan, diakuinya membuat para relawan kewalahan.
“Pada hari Kamis 24 Juni 202 ada 27 lokasi yang harus ditangani. Belum selesai dan harus dilanjutkan hari Jumat, 25 Juni 2021 sekaligus menuntaskan tugas yang masuk hari ini,” ungkap Agung Wibowo, Sabtu (26/6/21).
Menurutnya dengan kondisi kasus yang melonjak, tidak sebanding dengan jumlah relawan yang menangani. Dalam satu kali pemakaman Jenazah dengan protokol Covid-19, dibutuhkan 10 hingga 12 personel. Sementara jumlah relawan pemulasaraan jenazah Covid-19 yang aktif sekitar 300 personel.
“300 personel ini tentu tidak standby seluruhnya dalam satu hari. Namun dibagi dalam beberapa tim, karena tim yang bertugas hari ini, baru dapat ditugaskan kembali setelah tiga hari sebagai jeda dan menjaga vitalitas relawan. Kalau sampai diforsir, tentunya bisa merugikan kita semua,” terangnya.
Karenanya, ia meminta masyarakat lebih memahami kondisi pandemi saat ini. Dengan adanya varian baru Covid-19 yang muncul saat ini dengan tingkat penularan yang tinggi, diharapkan masyarakat lebih disiplin lagi menerapkan protokol kesehatan.