"Penghormatan yang tinggi juga kami sampaikan kepada masyarakat Makassar yang telah merawat makam Pangeran Diponegoro, masyarakat Sumedang yang telah merawat makam Cut Nyak Dien. Dan masyarakat Minahasa yang merawat makam Tuanku Imam Bonjol. Juga kepada saudara kita di Afrika Selatan, yang sangat menghormati dan merawat makam Syekh Yusuf dari Goa Sulawesi Selatan,” kata Ganjar.
Lebih lanjut Ganjar menyampaikan bahwa, Peringatan Hari Pahlawan ini, menjadi momentum bagi kita untuk melihat lebih luas samudera perjuangan bangsa yang telah berjuang ribuan pertempuran. Jutaan pejuang telah gugur demi merebut kemenangan dan mempertahankan kemerdekaan.
Ganjar juga mengajak seluruh anak bangsa untuk melanjutkan perjuangan para Pahlawan. Menurutnya, setiap zaman punya tantangan dan masalah sendiri. Keras dan pedihnya perjuangan para pahlawan harus menjadi motivasi anak bangsa untuk terus menciptakan kemajuan, apapun profesinya.
"Agar kita tidak dikenang sebagai generasi yang durhaka terhadap negara. Maka kita tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan dan tanggung jawab. Karena kita tidak ingin, Indonesia jadi negara yang biasa-biasa saja,” tegas Ganjar.
Dikatakan, banyak hal yang harus dilakukan generasi penerus bangsa dalam mengisi kemerdekaan. Selain menjaga persatuan dan kesatuan, generasi muda menjadikan bangsa ini berdikari terhadap politik pangan, air dan energi.
"Semua harus berkontribusi, memberikan sumbangsih, dengan terus berinovasi dan berkreasi, agar Indonesia menjadi bangsa berdaulat yang berkepribadian dan berkebudayaan," pungkas Ganjar (SPJN/KYD)