TULUNGAGUNG - realitasonline.id| Merujuk pada prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tulungagung menghimbau agar masyarakat untuk mewaspadai fenomena cuaca ekstrem dan kondisi cuaca dingin.
Beberapa hari ini wilayah Jawa Timur secara umum masih terdapat hujan dengan intensitas bervariatif dari ringan, sedang, bahkan lebat. Hal tersebut dikarenakan adanya dampak dari La Nina moderata dan aktifnya gangguan fenomena gelombang ekuatorial seperti Rossby, Kelvin, Low Frekuensi dan MJO di sekitar Jawa Timur.
Seperti dikatakan Kepala BPBD Kabupaten Tulungagung Robinson Nadaek melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana, Fairus, adanya gangguan atmosfir yang signifikan menyebabkan kondisi atmosfir menjadi labil, sehingga berpengaruh dalam pembentukan awan-awan Cumulonimbus yang akan semakin intens dan dapat mengakibatkan hujan dengan intensitas sedang, hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang sesaat, Kamis (16/6/2022).
“Tahun ini masih berpotensi terjadi hujan dan pada pertengahan tahun, umumnya diperkirakan mengalami hujan yang bersifat lebih basah daripada normalnya pada bulan Juni hingga Agustus 2022,” ujar Fairus.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tulungagung meminta masyarakat pesisir diharap waspada atas fenomena pasang maksimum air laut akibat pasang purnama yang berpotensi mengakibatkan banjir rob dari rata-rata muka laut, katanya.
"Selain karena intensitas hujan, kondisi angin kencang juga sering menjadi faktor pendukung oleh karena itu Fairus berpesan kepada masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak bencana hidrometeorologi seperti potensi banjir, tanah longsor, genangan, angin kencang, pohon tumbang, jalan licin dan dampak dari pasang air laut maksimum, dan mudah-mudahan Kabupaten Tulungagung dalam kondisi aman dan baik-baik saja,” tutupnya.
