Hasilnya diketahui bahwa kejadian tersebut tidak ada kaitanya dengan upaya penculikan, bahkan pihak keluarga memprediksi kejadian itu ada kaitannya dengan upaya pencurian bebek yang gagal dilakukan seseorang, sehari sebelumnya.
Rudi menjelaskan, menurut nenek KZ, sehari sebelumnya sekitar pukul 11.00 siang, cucunya yang sedang berada di kamar mandi belakang rumahnya mendapati gerak gerik pelaku yang mencurigakan di dekat kandang bebek miliknya.
Kemudian KZ berusaha menggagalkan itu dengan mendorong pelaku hingga terjatuh, pelaku yang ketakutan aksinya diketahui warga langsung kabur.
Kemudian keesokan harinya saat KZ akan mandi di kamar mandi yang sama, tiba - tiba dari belakang langsung dibekap oleh orang yang tidak diketahui dengan pasti wajahnya, kemudian menutup wajah KZ dengan kaos dan mengikat tangan serta kaki bocah itu.
"Jadi sehari sebelumnya itu bocah ini tau upaya pencurian bebek, kemudian digagalkan dan kemungkinan pelakunya ini balas dendam dengan menyekap dan mengikat tangan sama kaki bocah ini," ucapnya.
Keluarga yang curiga karena sudah lama di kamar mandi dan tidak kunjung keluar, akhirnya memeriksa kamar mandi dan mendapati KZ dalam kondisi terikat, sehingga warga sekitar mengaitkannya dengan penculikan.
"Ternyata kejadian ini sama warga dikaitkan dengan penculikan anak," tuturnya.
Rudi berharap, masyarakat tidak terburu-buru menyimpulkan dan menyebarkan berita yang belum tentu kebenarannya sehingga menimbulkan kegaduhan dan menganggu kondusifitas di wilayah masing-masing. (TOP)