Dinkopum Tulungagung dan OPOP Jatim Gelar Bimtek Pemasaran Usaha Sektor Riil

photo author
- Jumat, 10 Februari 2023 | 19:13 WIB
Dinkopum Tulungagung dan OPOP Jatim Gelar Bimtek Pemasaran Usaha Sektor Riil
Dinkopum Tulungagung dan OPOP Jatim Gelar Bimtek Pemasaran Usaha Sektor Riil

Pada kegiatan Bimtek ini turut menghadirkan beberapa pakar dibidangnya dengan beberapa pelatihan, diantaranya Tim Grand Design Program OPOP Jatim H.M Alaikal Fajri, Gus Alek, Dewan Pakar Foker Koppontren Jawa Timur Anang Zunaedi, Konsultan Koperasi & UKM Armi Dwi Rahayu, Dosen MAnajemen Bisnis Syari’ah Dr. Deny Yudiantoro, Konsultan Manajemen dan Bisnis Ahmad Fauzi.

Pondok Pesantren yang mengikuti Bimtek Manajemen Usaha dan Pemasaran Usaha Sektor Riil Koppontren melalui OPOP Jatim antara lain yaitu Pondok Pesantren Miftahul Ulum Sukowiyono, Mambaul Hikmah Al Mabruriyah Pakel, Sunan Ampel Picisan, Darul Hikmah Kedungwaru, Al Ghozali Karangrejo, Darul Akhwan Gondang, Fatahiyah Ngantru dan Hidayatul Mubtadin Ngunut.

Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Tulungagung Dr. Slamet Sunarto, M.Si mengatakan pemerintah hadir untuk mendorong pelaku UMKM, termasuk di lingkungan pesantren agar berkembang, dimulai dari sisi pengadministrasian, pemasaran, kualitas produk, dan yang lainnya dan semuanya dilakukan secara berkesinambungan," ujarnya.

Menurutnya, lingkungan pesantren pun sangat potensial untuk dikembangkan dari sisi usahanya. Bahkan, bisa menjadi ikon dan diunggulkan sebagai penggerak perekonomian daerah.

Jumlah Koperasi Pondok Pesantren (Koppontren) yang aktif di Kabupaten Tulungagung berjumlah 9 (sembilan), dan yang berpotensi untuk dikembangkan dan diberikan fasilitas Bimtek melalui OPOP Jatim ada 8 (delapan) Koppontren yang berada di lingkungan Pondok Pesantren.

Sedangkan peserta yang mengikuti Bimtek sebanyak 31 (tiga puluh satu) orang dari unsur pengurus Koppontren, Santriwan/Santriwati, Alumni Pondok Pesantren dan pelaku usaha anggota Koppontren di wilayah Kabupaten Tulungagung.

"Semua ini dilakukan agar pesantren dan santri bisa mandiri secara ekonomi dan sosial, termasuk, memacu pengembangan skill, teknologi produksi, distribusi, hingga pemasaran yang dilakukan melalui pendekatan inovatif dan strategis," pungkasnya.
(TOP)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X