TULUNGAGUNG – realitasonline.id | Pemanfaatan rumah burung hantu menjadi solusi petani sebagai pembasmi hama tikus di lahan pertanian terutama tanaman padi, Burung yang aktif di malam hari itu membantu pemilik sawah dalam mengusir hama tikus perusak tanaman.
Tikus sawah yang menyerang tanaman padi menimbulkan kerusakan pada batang padi hingga mati. Selain itu, hama tikus juga menyerang tanaman lain seperti umbi-umbian, kedelai dan jagung.
Strategi peningkatkan produksi pangan kerap terkendala akibat hama dan penyakit pada tumbuhan padi, salah satu organisme penganggu tumbuhan (OPT).
Seperti dikatakan Koordinator Pengendali Organisme Penganggu Tumbuhan (POPT) Dinas Pertanian Kabupaten Tulungagung, Gatot Rahayu, cara tepat dengan pemanfaatan burung hantu merupakan binatang pemangsa tikus yang dapat menjadi predator alami dan sangat efektif sebagai pengendali tikus sawah, Sabtu (25/02/2023).
Dalam kesempatan itu, ia menghimbau para petani untuk membantu rekomendasi, bantuan dan pengendalian hama.
”Untuk antisipasi lonjakan serangan hama baik intensitas serangan atau populasi kita akan menggunakan agen pengendalian agnesia hayati,” katanya.
Menurut Gatot Rahayu, serangan tikus biasanya melanda sawah yang mendekati panen, mereka (petani) ada yang menggunakan gropyokan. Maka itu pengendalian hama tikus ramah lingkungan dilakukan dengan metode burung hantu dengan cara mendirikan rumah burung di lingkungan sawah.