Blangpidie - Realitasonline | Irigasi Alue Bak Ara, Krueng Panto Kecamatan Kuala Batee, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), kembali jebol. Akibatnya, ratusan hektare (ha) sawah di desa Krueng Pantoe dan Blang Makmur, untuk musim tanam tahun 2020 mendatang terancam tidak serentak.
Berdasarkan informasi, irigasi yang dibangun pada tahun 2014 itu, pernah rusak parah karena dihantam banjir pada 4 Oktober 2018 dan sudah beberapa kali ditanggulangi secara darurat oleh pemerintah setempat namun kembali rusak oleh aliran sungai yang kian meluap dipengaruhi curah hujan yang cukup tinggi.
Hamdani warga setempat, Senin (9/12) membenarkan bahwa jebolnya irigasi Krueng Panto semakin parah. Meski sudah diperbaiki beberapa kali namun kembali rusak dihantam air pada Jumat (6/12) lalu. Karena sudah jebol, maka irigasi tersebut kembali tidak berfungsi hingga petani mulai kekuatir. Apalagi ada sebagian petani, tanaman padai mereka sedang dalam fase pengisian bulir padi.
Selain itu warga juga mengkuatirkan sawah-sawah mereka tidak dapat digarap pada musim tanam tahun 2020 mendatang. "Kalau ini tidak segera ditangani secara serius, mungkin kami tidak dapat mengarap lahan kami pada musim tanam mendatang," ungkap Hamdani.
Sementara itu, Camat Kuala Batee Khairuman mengakui, irigasi Lhung Bak Ara Desa Krueng Panto, Kecamatan Kuala Batee, hancur lagi pasca banjir beberapa hari lalu. "Tahun ini harus ditagani secara permanen, kalau tidak penanaman tahun akan datang terancam tidak serentak," tuturnya.
Namun lanjut Khairuman, untuk MT 2020 mendatang, dirinya akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mencari solusi terkait kondisi irigasi tersebut. "Ada dua desa akan gagal tanam, bila kita membiarkan terus seperti ini," ujarnya.
Khairuman juga mengisyaratkan, kalau memang irigasi tersebut sudah tidak dapat difungsikan dan sejumlah lahan persawahan di dua desa tersebut tidak ada air, kemungkinan akan diarahkan pada penanam pala wija saja. "Kalau memang tidak ada air, kita akan arahkan penanaman pala wija saja," demikian tutupnya. (ZA)