BLANGPIDIE - realitasonline.id | Bangunan beronjong pengaman tebing sungai yang berlokasi di, Desa Ie Lhop, Kecamatan Tangan-Tangan, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) rusak lebih kurang lima meter akibat diterjang luapa air. Padahal bangunan beronjong sepenjang 100 meter lebih itu baru selesai dikerjakan tahun ini.
Data yang diterima wartawan, Sabtu (22/8), tanggul itu dibangun dengan menggunakan anggaran tanggap darurat di Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten (BPBK) Abdya tahun 2020 dengan besaran Rp.130 juta.
“Beronjong yang baru dibangun itu rusak akibat diterjang air sekira pukul 22.00 WIB malam, padahal bangunan itu baru saja selesai dikerjakan dalam tahun ini,” kata Sofyan salah seorang warga setempat yang tinggal dekat dipinggir beronjong tersebut.
Menurutnya, kekhawatiran warga sekitar semakin bertambah, lantaran beronjong yang berfungsi untuk menahan hantaman air dari sungai, saat ini telah rusak. Takutnya, begitu hujan deras lagi maka beronjong itu tidak sanggup menahan derasnya air. "Kami kuatir beronjong itu akan rusak lagi, karena baru saja selesai dikerjakan sudah rusak bagaimana kalau sudah lama nanti," tuturnya.
“Penyebabnya kami tidak tahu secara persis, apa mungkin sepenuhnya akibat bencana derasnya arus air, atau memang kekuatan tanggul itu yang diragukan. Instansi terkait pasti lebih paham dengan kondisi itu,” sambungnya.
Sofyan juga menyebutkan kalau lokasi tempat ia tinggal memang kerap terjadi banjir luapan. Bahkan jembatan penyebrangan kerumahnya pernah rusak akibat dihantam air. Saking derasnya arus air, dapur rumah salah satu warga setempat juga sempat dihantam banjir hingga perabotan rumah tangga itu hanyut ditelan derasnya air.
Sementara itu, Kepala BPBK Abdya Amiruddin mengaku baru menerima laporan itu, pihaknya akan segera turun kelapangan untuk cek lokasi. "Itu tanggul beronjong tanggap darurat yang dikerjakan secara swakelola untuk menahan tebing sungai yang sering menciptakan luapan air hingga memasuki pemukiman warga," ungkapnya