Kutacane – realitasonline.id | Permainan busuk distributor tentang penyaluran pupuk urea bersubsidi di kabupaten Aceh Tenggara terus berkembang, sehingga saat ini masyarakat petani terus kesulitan mendapatkan pupuk urea bersubsidi, padahal pupuk urea bersubsidi ada, namun sistem yang di mainkan oleh oknum distributor sehingga pupuk urea menjadi langka, hal ini tak terlepas dari adanya permainan gelap yang dilakukan oleh oknum distributor di Agara.
Harga pupuk urea bersubsidi di Aceh Tenggara tembus mencapai Rp 200 ribu per zak, harga jual itu sudah tak sesuai dengan harga harga eceran tertinggi (HET) yang dikeluarkan pemerintah, padahal sesuai dengan HET pemerintah pupuk urea bersubsidi itu hanya mencapai Rp 112.500 per Zak.
Hal yang senada disebutkan oleh AR (47) tahun salah seorang petani di Kecamatan Lauser kepada realitas pada Rabu (09/11) mengatakan, berbicara mengenai pupuk urea bersubsidi di daerah Kecamatan Lauser sangat parah, selain dari pada sulit mendapatkan pupuk urea, harga yang dijual kepada petani tembus dengan harga Rp 200 per Zak. " Masyarakat harus beli pupuk urea untuk menyelamatkan hasil pertanian mereka meski harga tak bersahabat.
Dijelaskannya, meski dengan harga yang sangat mahal, pupuk urea bersubsidi itu sulit untuk didapatkan atau sangat langka di daerah terpencil itu, terkecuali ada kedekatan kita dengan orang pihak kios dan distributor di daerah Kecamatan Lauser itu sendiri, yang anehnya lagi, orang elit di Kecamatan Lauser yang mempunyai kebun jagung sangat mudah mendapatkan pupuk urea tersebut, maklum saja lah, mereka punya jaringan dengan pihak terkait." Tidak ada lagi kemerdekaan petani tentang pupuk urea bersubsidi.
Untuk itu kami meminta kepada Polda Aceh Irjen Pol. Drs. Ahmad Haydar, S. H., M. M melalui timnya untuk melakukan tindakan secara hukum terhadap oknum kios dan distributor yang bermain dalam penyaluran pupuk urea bersubsidi di Aceh Tenggara khususnya di daerah Kecamatan Lauser, karena harga pupuk urea bersubsidi itu tidak wajar lagi, " pak Kapolda Aceh harus secepatnya turun tangan bebernya. (sd)