BLANGPIDIE - realitasonline.id | Jalan Desa Ladang Panah, Kacamatan Manggeng, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) memprihatinkan dan penuh lumpur hingga mirip layalnya kubangan kerbau. Dengan kondisi seperti itu, para pengendara harus berhati-hati saat melintas kawasan tersebut.
Keuchik Desa Ladang Panah, Anisar Kepada wartawan, Rabu (24/3) mengatakan, sebagian besar lintasan jalan itu susah untuk dilalui pengendara maupun pejalan kaki, lantaran dipenuhi dengan bebatuan serta lubang menganga bekas aspal goreng yang pernah melapisi badan jalan sekitar tahun 2009 lalu.
Pasca badan jalan ini rusak, telah banyak warga yang mengeluh terkait kondisi jalan itu dan pihaknya selalu memasukan usulan pembangunan jalan tersebut dalam Musrenbang dengan harapan dapat terealisasi. Sebab, jalan itu tidak hanya dilalui oleh warga Desa Ladang Panah, Lhok Puntoy maupun Desa Pusu Ingin Jaya saja, namun warga dari sejumlah desa lain juga kerap melintasi jalan itu sebagai akses menuju ke kawasan perkebunan maupun areal persawahan.
“Jalan ini akses satu-satunya menuju Desa Ladang Panah yang setiap hari dilalui oleh para petani, siswa bahkan para agen yang datang ingin membeli hasil kebun juga melintasi jalan tersebut. Kami berharap jalan itu segera diaspal kembali," harapnya singkat.
Terkait hal itu, upaya peningkatan jalan Desa Ladang Panah tersebut direncanakan tahun 2022 mendatang akan segera terealisasi. Hal tersebut disampaikan Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Abdya, Muhibuddin ST kepada wartawan secara terpisah.
Muhib (sapaan akrabnya) mengakui kalau sejauh ini kondisi jalan Desa Ladang Panah memang sangat memperihatinkan. Akan hal itu, pihaknya kerap mengusulkan program peningkatan jalan lintas desa satu-satunya di desa tersebut. Namun, selama ini belum bisa terealisasi lantaran masih banyak jalan lain yang lebih parah kondisinya dan perlu diprioritaskan agar proses pembangunan lebih merata di Abdya.
“Alhamdulillah usulan peningkatan jalan itu masuk dalam Otsus tahun 2022 mendatang dengan panjang sekitar 1.500 meter dan kisaran anggaran yang mencapai Rp.3,5 miliar. Karenanya dukungan dari masyarakat sangat kami butuhkan agar program tersebut terlaksana dengan baik, ” sebutnya.