GAYOLUES – realitasonline.id| Aktivis yang tergabung dalam Aliansi Mantan Gerakan Aceh Merdeka (AM-GAM) Kabupaten Gayo Lues, Jack Gayo, kritisi wacana pembangunan bendungan intake tungel kecamatan Rikit Gaib.
Jeck menilai wacana pembangunan yang digarap oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah tersebut perlu dikaji ulang secara menyeluruh serta mensosialisasikan dampaknya kepada masyarakat.
Mengingat, sambungnya, pembangunan bendungan itu akan berdampak langsung terhadap lingkungan karena akan terjadi perubahan keseimbangan angkutan sedimen.
BACA JUGA : Nekat Mudik, Bus Pariwisata Tujuan Semarang dan Boyolali Diminta Putar Balik
Jeck juga menganggap pembangunan bendungan intake tungel dan salurannya akan mengancam daerah aliran sungai sepanjang kawasan sungai tripe dan dikhawatirkan akan menyebabkan bencana ekologi seperti banjir, sedimentasi serta abrasi pada sungai-sungai kecil sepanjang aliran tersebut, bahkan tidak tertutup kemungkinan areal areal persawahan warga yang ada dihulu akan ikut terdampak karena terjadi pendangkalan.
"Menurut saya lebih besar mudharatnya daripada manfaatnya, karena yang diairi hanya sekitar belasan Ha lahan persawahan di tiga desa dikecamatan tersebut, belum lagi disekitar lokasi juga baru dibangun irigasi yang menelan dana milyaran rupiah, irigasi Penomon" sebut ketua AM-GAM Jack Gayo, Jumat (07/05/2021), melalui siaran persnya pada Realitas.
Dimatanya, kegiatan yang bernilai Rp 23 milyar lebih bersumber dari dana rehabilitasi dan rekontruksi pasca bencana pada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) itu, dan ditambah Rp 2.6 milyar untuk saluran intake, lebih besar pasak daripada tiang.