BLANGPIDIE - realitasonline.id | Ketua Komisi Independen Pemilihan (KIP) Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Sanusi, resmi di nonaktifkan dari jabatannya lantaran terlibat kasus judi remi bersama dengan sembilan tersangka lainnya.
Sanusi diberhentikan dari Ketua lembaga independen tersebut setelah keluarnya Surat Keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia, nomor 662/SDM.13/04/2021 tanggal 19 Oktober 2021 tentang penonaktifan Ketua KIP Abdya periode 2018-2023.
Dasar keluarnya keputusan KPU RI tersebut mengacu pada Surat Kepolisian Republik Indonesia Resort Abdya nomor SP2HP/88/IX/2021/Reskrim tanggal 20 September 2021 perihal Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyelidikan (SP2HP) yang memberitahukan bahwa penyidik Satreskrim Polres Abdya sedang menangani perkara perjudian (maisir) terhadap tersangka Sanusi selaku Ketua KIP Abdya.
Selain itu, ketentuannya juga diatur dalam 143 ayat (1) dan ayat (3) Peraturan KPU nomor 8 tahun 2019 tentang tata kerja KPU, KPU Provinsi dan Kabupaten/Kota bahwa apabila tersandung dengan tindak pidana maka yang bersangkutan harus dinonaktifkan dari Ketua KIP yang ditetapkan dengan keputusan KPU RI.
Setelah keluarnya keputusan KPU tersebut, dengan sendirinya keputusan pengangkatan Sanusi sebagai Ketua KIP Abdya nomor 1046/PP.06-Kpt/05/KPU/VIII/2018 dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi.
"Iya benar, Keputusan KPU mengenai penonaktifan saudara Sanusi sebagai Ketua KIP sudah keluar," kata Yudi salah satu Komisioner KIP Abdya, Kamis (28/10) saat ditanyai wartawan via ponsel.
Sebagaimana diketahui, isu penangkapan oknum Komisioner KIP Abdya oleh Satreskrim Polres setempat sempat viral baik di media massa maupun media sosial (medsos). Dimana, Ketua KIP Abdya dinyatakan terlibat bermain judi kartu remi bersama sembilan pelaku lainnya dalam kawasan kebun sawit wilayah Desa Alue Pisang, Kecamatan Kuala Batee, Abdya pada Kamis (9/9) bulan lalu sekira pukul 17.30 WIB.