nasional

41 Ekor Ternak di Abdya Terindikasi PMK, Tim Veteriner Lakukan Swab

Jumat, 3 Juni 2022 | 14:32 WIB
Foto: Tim Investigasi dari Balai Veteriner PKH Medan mengambil sampel darah dan Swab terhadap beberapa ekor sapi di kawasan Desa Mate Ie, Blangpidie yang terindikasi PMK, Jumat (3/6/2022). Syahrizal/ @Realitasonline.id

BLANGPIDIE - realitasonline.id| Tercatat sebanyak 41 ekor hewan ternak di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) terindikasi gejala penyakit mulut dan kuku (PMK). Sebelumnya, Dinas Pertanian dan Pangan (Distanpan) setempat juga merilis ada 17 ekor ternak yang terindikasi wabah tersebut.

Kabid Peternakan pada Distanpan Abdya, Laili Suheri, Jumat (3/6/2022) mengakui bahwa ada penambahan angka indikasi PMK pada hewan ternak warga. Namun, dari data tersebut sekitar 16 ekor sapi sembuh dan mulai membaik ditambah satu ekor kerbau juga sudah berangsur pulih.

Data tersebut didapat pihaknya setelah melakukan peninjauan secara langsung ke lokasi kandang ternak warga yakni di Desa Blang Raja, Kecamatan Babahrot, Desa Alue Pisang, Kecamatan Kuala Batee dan Desa MataIe, Kecamatan Blangpidie. Dari tiga titik lokasi tersebut, ditemukan 41 ekor ternak terlihat ciri-ciri gejala PMK.

"Alhamdulillah sudah ada yang sembuh dan terus membaik. Jadi, kita berharap pemilik ternak tidak perlu panik. Jika ada ternak yang mengalami gejala hampir serupa, laporkan dengan segera biar kita tangani," ungkap Laili.

Bahkan untuk lebih serius dalam penanganan di lapangan, Distanpan setempat menurunkan Tim Investigasi dari Balai Veteriner Medan untuk mengambil sampel kepada 10 ekor ternak yang terindikasi PMK. Sampel berupa Swab dan darah dari masing-masing ternak itu akan dibawa ke laboratorium agar dicek jenis kandungan virusnya.

"Kita belum bisa memastikan apakah ini gejala PMK atau bukan, yang jelas hasil Swab dan sampel darah yang akan menentukan nanti. Namun, dari gejala yang terlihat memang seperti ciri-ciri PMK, mulai dari kulit, mulut dan kuku serta menurunnya nafsu makan," kata drh Ruben Panggabean selaku Ketua Tim Observasi dari Balai Veteriner PKH Medan.

Kedatangan tim tersebut, lanjutnya untuk melakukan observasi ke lapangan sejauh mana peternak dalam menangani ternaknya. Mulai dari cek kondisi ternak hingga melihat kebersihan kandang. Kemudian, tim juga ingin menggali informasi lebih dalam dari peternak apakah ada proses mutasi hewan ternak dari luar daerah.

Halaman:

Tags

Terkini