ACEH UTARA - realitasonline.id | Ratusan Tenaga Medis Sukarels di lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cut Mutia Aceh Utara berdemontrasi di Kantor Bupati dan berlanjut ke RSUD Cut Mutia sampai malam hari, Senin (10/10).
Masrizal Wakil Koordinator Lapangan (Korlap) aksi demontrasi mengatakan, dikarena belum memuaskan hasil dari Audensi bersama Bupati Aceh Utara beserta jajarannya dengan ada satu poin dari empat poin yang diajukan permohonan di ubahnya dari Tenaga Sukarela menjadi Pegawai Non-ASN (Tenaga Honor) tidak dapat terpenuhi dikarenakan tidak sesuai dengan ketentuan yang ada dan tiga poin tuntutan lainnya adalah urusan pihak manajemen RSUD Cut Mutia.
Makanya ratusan pedemo berlanjut aksinya di Rumah Sakit tersebut. Ada tiga poin tuntutan tersebut adalah, yang pertama memohon mereka di masukan ke Surat Keterangan (SK) Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), poin ke dua gaji sesuai Upah minimum Provinsi (UMP) dan pon ke tiga transparansi keuntungan BPJS RSUD Cut Mutia.
"Kami diterima lima orang perwakilan untuk dapat beraudensi bersama Bapak Derektur RSUD Cut Mutia, tiga poin tuntutan itu lah yang kami ajukan kepada Bapak Derektur dan beliau akan mengusahakan tuntutan tersebut. Tetapi disaat kami meminta limit waktu belau tidak dapat memberikan limit waktu sampai kapan tuntutan itu dipenuhi," terang Masrizal.
Dikarenakan Derektur RSUD Cut Mutia tidak dapat memberikan limit waktu sampai kapan tuntutan itu dipenuhi pada tenaga medis sukarela bersepakat mogok bekerja sampai ada kejelasan terkait tuntutan mereka.
Akibat aksi tersebut pelayanan RSUD Cut Mutia itu nyaris lumpuh total bisa saja sampai tuntutan mereka terpenuhi. Diketahui, di rumah sakit itu terdata 800 tenaga sukarela. (AS)