Direktur Utama SIG, Donny Arsal mengatakan, SIG bangga dapat berpartisipasi dalam program revitalisasi jalur Sawahlunto-Muaro Kalaban sebagai upaya menghidupkan kembali sejarah perkeretaapian di Sumatera Barat dan dukungan terhadap pengembangan pariwisata di kawasan yang telah ditetapkan sebagai World Heritage oleh UNESCO tersebut, yaitu Ombilin Coal Mining Heritage of Sawahlunto.
”Revitalisasi jalur Sawahlunto-Muaro Kalaban diharapkan dapat mengoptimalkan potensi pariwisata yang ada di Sumatera Barat sehingga dapat memberikan dampak positif pada pendapatan masyarakat sekitar dan di saat yang bersamaan dapat membantu percepatan pertumbuhan ekonomi di masa pemulihan pasca pandemi,” kata Donny Arsal.
Injourney sebagai induk Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung berkomitmen untuk terus mengupayakan pengembangan destinasi pariwisata di Indonesia khususnya di daerah Sawah Lunto, yang merupakan salah satu kota warisan dunia oleh UNESCO dimana selain kota tambang, juga memiliki potensi pariwisata yang luar biasa didalamnya. Dony Oskaria, Direktur Utama Injourney, menegaskan bahwa Injourney sebagai leader project akan menyiapkan beberapa program untuk mendukung pariwisata Sawah Lunto seperti penambahan fasilitas penginapan, bundling package perjalanan wisata, serta program-program kolaborasi yang melibatkan UMKM. ”Tentunya ini menjadi peluang bagi kita untuk menjadikan Sawahlunto sebagai salah satu tujuan wisata heritage di Indonesia, sejalan dengan program Pemkot untuk menjadikannya Smart City" tambahnya.
Pengoperasian jalur kereta api Sawahlunto - Muaro Kalaban merupakan buah dari penandatanganan Perjanjian Kerja Sama 4 BUMN yakni KAI, Pupuk Indonesia, Biofarma, dan SIG yang dilakukan di Jakarta pada 23 Juni 2022. Sebelum acara peresmian ini, telah dilakukan terlebih dahulu Kick Off Perbaikan Prasarana dan Sarana Perkeretaapian jalur kereta api Sawahlunto - Muaro Kalaban di Stasiun Sawahlunto pada 1 Juli 2022.
Jalur Sawahlunto - Muaro Kalaban pertama kali dibangun oleh Perusahaan Kereta Api Negara Sumatra Staats Spoorwegen (SSS) dan dioperasikan sejak 1894. Alasan utama pembangunan awal kereta api di Sumatera Barat adalah sebagai sarana pengangkutan batu bara di Ombilin, Sawahlunto. Namun, akhir tahun 2000 produksi batu bara di Sawahlunto semakin berkurang dan secara otomatis aktivitas kereta api di jalur ini pun berhenti.
Jalur tersebut sempat digunakan untuk perjalanan KA Wisata Mak Itam pada tahun 2009 dan berhenti total pada tahun 2014. Mak Itam kemudian dipajang di Museum Kereta Api Sawahlunto. Mak Itam sendiri merupakan Lokomotif Uap bergerigi seri E1060 buatan Jerman tahun 1965.
KA Wisata Mak Itam SIG nantinya akan dioperasikan secara reguler dan dapat dinikmati oleh masyarakat dan wisatawan yang berkunjung ke Sumatera Barat khususnya Kota Sawahlunto. KAI beserta seluruh stakeholder yang terlibat akan terus berkoordinasi untuk memberikan pelayanan terbaik pada layanan kereta api di jalur Sawahlunto - Muaro Kalaban. Selain itu dilakukan pula penandatanganan Kesepakatan Bersama antara KAI dan Pemerintah Kabupaten Agam. Kolaborasi KAI dengan Pemkab Agam tersebut terkait rencana kerja sama pengelolaan aset KAI yang berada di Kabupaten Agam. (AL/REL)